Home / Pengetahuan Umum / Assessment

Assessment

Assessment

Ika KP

Image Assessment
https://www.blackboard.com

Penilaian (Assessment) menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pendidikan. Penilaian merupakan proses pengumpulan informasi tentang siswa dan kelas untuk tujuan pembuatan keputusan dalam pembelajaran. Informasi yang dicari bukan sekadar informasi tentang aspek pengetahuan yang diserap oleh siswa, tetapi juga aspek keterampilan dan sikap.

Terdapat tiga tujuan penting penilaian.

  1. Assessment of learning
  2. Assessment for learning
  3. Assessment as learning

Apa perbedaannya? Mari kita kupas sedikit satu persatu.

Assessment of learning. Penilaian ini dilakukan setelah proses pembelajaran. Penilaian ini biasanya dilakukan di akhir bab, akhir semester, akhir tahun, atau di akhir jenjang pendidikan tertentu. Mungkin kita biasa mendengar penilaian sumatif atau ujian sumatif. Nah, inilah salah satu bentuk penilaian yang termasuk assessment of learning. Ujian nasional dan ujian akhir sekolah adalah salah satu contoh penilaian jenis ini. Penilaian ini didesain dengan tujuan untuk memberikan bukti dan pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai. Contohnya adalah muncul siswa yang mendapat ranking 1,2, 3 dst atau dalam bentuk pengelompokan, lulus atau tidak lulus.

Assessment for learning. Penilaian ini dilakukan lebih dari satu kali selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penilaian ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Hasil penilaian yang dilakukan dapat menginvestigasi sebanyak mungkin tentang kemajuan belajar siswa, kelemahan atau kekurangan siswa, juga untuk melihat apakah pada siswa terjadi salah konsep (miskonsepsi) terkait materi yang dibahas. Hasil penilaian ini digunakan untuk memberikan umpan balik (feedback) secara langsung kepada siswa. Selain itu, hasil penilaian ini juga akan digunakan untuk meningkatkan performa guru dalam memfasilitasi siswa saat belajar. Guru jadi memiliki gambaran kelompok siswa mana yang memiliki kesalahan konsep yang harus diperbaiki, siswa mana yang belum sepenuhnya memahami materi supaya bisa diperdalam lagi, serta siswa mana yang sudah memahami materi sehingga bisa dilakukan perluasan materi. Jenis tes yang biasa digunakan untuk penilaian ini adalah tes diagnostik dan tes formatif.

Assessment as learning. Penilaian ini memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning. Bedanya adalah pada penilaian ini siswa juga diberikan kesempatan untuk aktif menilai. Siswa diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri (self assessment) atau bagi temannya (peer assessment). Melalui proses ini siswa dapat belajar tentang diri mereka sebagai pembelajar dan dapat memahami bagaimana mereka belajar. Kemampuan ini dalam dunia pendidikan biasa disebut kemampuan metakognitif, yaitu kemampuan mengetahui proses berpikirnya sendiri. Dengan penilaian ini siswa dapat merefleksi hasil kerja atau hasil belajarnya, biasanya melalui self assessment atau peer assessment. Kemudian siswa dapat memutuskan apa yang harus mereka lakukan atau pelajari selanjutnya, tentunya dengan bimbingan guru terutama ketika masih tingkat awal. Pada bentuk penilaian ini siswa diajarkan agar memiliki tanggung jawab lebih terhadap proses belajarnya sendiri, serta memantau perkembangan belajarnya sendiri.

Nah, untuk melakukan penilaian, guru memerlukan alat untuk menilai, namanya instrumen penilaian. Masing masing jenis penilaian tentunya memiliki instrumen yang berbeda. Seperti apa bentuknya?

Bersambung

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *