Ayah

via https://twitter.com/velvycosmetics
via https://twitter.com/velvycosmetics

Hebat orang satu ini. Dia mungkin salah satu super programmer terhebat yang pernah saya kenal. Dalam situasi tersulit berbagai perusahaan selalu menaruh kepercayaan ke dia sebagai harapan terakhir. Orangnya sangat low profile, dan supel. Beberapa minggu terakhir ini nggak ketemu dia. Tanya temannya katanya sudah berhenti. Awalnya langsung saja saya berpikiran dia membuat perusahaan sendiri, seperti super programmer lainnya yang pernah saya kenal. Eh eh, ternyata … dia berhenti totally dari dunia IT, dan sekarang menjadi supir truk. Dulu tiap kali ketemu dia, hampir selalu dipamerin foto anaknya yang baru lahir, tapi sayang jarang ketemu karena sering dipanggil perusahaan kesana kemari. Waktu itu kita pernah sepakat, ya begitulah nasib orang yang bekerja di IT. Dan kita berdua pernah bercita cita pindah pekerjaan dari dunia IT. Dan ternyata dia mewujudkannya terlebih dahulu. (Sumber: FB Abdul Aziz Tri Kartika)

Hari ini saya ta’ziyah ke salah seorang ustadz di daerah Mauk Tangerang. Pertama kali kenal ustadz ini saat musim dingin di Jepang beberapa tahun lalu. Selama tinggal di Jepang by design ustadz ini menginap di rumah saya. Pada ada acara gathering dengan teman-teman seJepang, kami saling mempersaudarakan sesama teman yang berjauhan tersebut layaknya kaum Muhajirin dan Anshor. Entah bagaimana mulanya, saya dipersaudarakan dengan ustadz ini.

Seperti biasa, saya selalu memperhatikan bagaimana kehidupan orang-orang hebat istimewa yang ada di sekeliling saya. Beliau sangat tawadhu’ dan lembut sekali hatinya. Tak jarang, bahkan selalu saya dengar bagaimana isak tangis yang tertahan saat sholat yang dilakukan. Dhuha dan tahajud nya pun tak tertinggal walau sedang dalam kondisi lelah. Buat saya yang sudah tinggal lama di Jepang, pemandangan selama beberapa hari itu menjadi tarbiyah sendiri buat saya.

Saat kembali ke Indonesia saya beberapa kali saya bertemu dengan saudara dekat saya ini. Bahkan makin terasa lebih dekat saat putri ketiga beliau mengidap kanker rahim, walau akhirnya taqdir berbicara sang putri tercinta harus wafat dalam usia muda, 27 tahun dengan meninggalkan seorang anak.

Hari ini saya bertemu beliau setelah menempuh perjalanan lebih kurang 2 jam. Pelukannya sangat kuat dan tanpa ragu ustadz saya ini menangis deras sambil mendekap saya dengan keras. Saya pun tak tahan dan tak sanggup mengucapkan satu patah kata pun. Ustadz juga manusia.

Ayah.
Bagaimana pun ia, selalu ada sesuatu yang dikorbankannya.

Ayah.
Bagaimana pun ia, selalu punya cara menyayangi putra-putrinya.

Ayah.
Bagaimana pun ia, selalu berusaha untuk dekat dengan keluarganya.

Edi Sukur
Jakarta, 25 Apr 2014

#edisikangenulya&shafa

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *