Kecewa
Rianosa
Pernahkah dirimu merasa kecewa? Rencana-rencana yang tak terlaksana, mimpi-mimpi yang tak terwujud, usaha-usaha yang gagal atau jenis-jenis kecewa versi kita masing-masing?
Coba sedikit tenangkan dirimu. Tutup matamu. Tarik nafas dalam-dalam. Hembuskan pelan-pelan. Mari kita diskusi dengan diri kita sendiri. Apakah aku sudah menyertakan Allah dalam setiap langkahku? Apa aku sudah berdiskusi terkait mimpiku? Apakah aku sudah izin kepada Rabb ku? Apakah aku ridho terhadap ketetapan Rabbku??
Ahhhh….aku malu. Aku terlalu bergantung kepada kemampuan pribadiku yang tak seberapa. Ahhh..pantas saja aku kecewa. Kecewa atas diriku sendiri. Mungkin aku terlalu sering berlagak menjadi tuhan atas diriku sendiri. Manusia lalai yang berlagak padai. Jarang berharap padaMu. setiap berdoa langsung minta dikabulkan sesuai dengan harapanku. Seakan-akan paling tau apa yang terbaik untuk diriku. Astagfirullah. Boleh jadi doa-doaku yang tak tampak perwujudan pengabulannya menjadi penebus kesalahan dan musibah yang seharusnya menimpaku?
Teringat aku akan pesan Ali bin Abi Thalib Jika Allah mengabulkan doaku maka aku berbahagia, tapi jika Allah tak mengabulkan doaku maka aku lebih berbahagia, karena yang pertama adalah pilihanku sedangkan yang kedua adalah pilihanNya.?
Harusnya kita tak pantas kecewa, karena ketika doa telah terucap, karunia Allah sedang menanti, pada waktu yang paling tepat, dalam bentuk yang paling baik. ?
Kita punya mau, Rabb kita punya mau. Bahagia menjadi milikmu ketika apapun mauNya menjadi maumu (Sonny Abi Kim)
Teruslah berbahagia
