Home / Dakwah / Khutbah Idul Idha

Khutbah Idul Idha

Idul adha selalu mengingatkan kita pada sosok seorang laki-laki, suami, ayah, dan nabi Allah yang mulia, Ibrahim AS. Sang ayah para nabi begitu penuh dengan teladan, menjadi sebaik-baik contoh dalam perenungan.

Pagi ini, sang khatib memulai khutbah dengan bagaimana cita cita sang Nabi Allah untuk memiliki keturunan yang Sholeh diusianya yang menginjak senja. Dan sang Nabi Allah menempuh jalan-jalan terbaik yang meninggalkan jejak untuk kita tiru dan turuti.

Inilah jejak jejak Ibrahim AS membentuk generasi :

1. Doa, adalah senjata andalan Ibrahim, bagaimana sang Nabi selalu melantunkan doa dalam setiap fase hidupnya. Pun saat berkeinginan memiliki keturunan yang Sholeh. Rabbi Habli Minas Sholihin

2. Memilih sebaik baik ibu. Ketika kita melihat bagaimana skenario Allah atas kehidupan keluarga Ibrahim AS selanjutnya, maka pantaslah Dia memilihkan seorang perempuan tangguh bernama Siti Hajar. Kehidupan yang keras sebagai budak pun keteguhan dan iman yang membaja adalah modal terbaik bagi sang ibunda untuk mendapatkan anugerah terindah dari Allah SWT, melahirkan putra terbaik, melahirkan seorang nabi Allah.

3. Kisah ditinggalkannya bayi Ismail dan sang bunda di Padang pasir kering gersang adalah pelajaran tentang mendidik anak untuk menjadi generasi tangguh. Anak tak boleh dimanjakan dengan tercukupkan segala kebutuhan. Karena bisa saja itu melalaikan.

4. Ditinggalkan di dekat rumah Allah. Adalah pelajaran tentang betapa pentingnya lingkungan untuk melahirkan generasi beriman. Lingkungan tak bisa ditolak sangat mempengaruhi karakter dan kepribadian, maka pandai-pandai lah memilih siapa tetangga-tetangga kita, teman-teman akrab kita, dan tempat dimana kita biasa bergaul.

Dari keempat hal inilah muncul seorang anak Sholeh nan Berbakti, Ismail AS. Tetapi perjalanan hidup kala masih bayi membuat Ismail AS menjadi sangat matang secara ilmu, iman, dan kesabaran yang luar biasa. Betapa luar biasanya lisan anak muda ini merespon cerita sang ayah “Tunaikan apa yang diutus Allah padamu ayah, insyaallah engkau dapati aku termasuk orang-orang yang sabar.”

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu dibukakan hati dan akalnya untuk menerima ilmu dan hikmah.

Insyaallah, lhwlqib

Rista Fitria Anggraini

About Admin

Check Also

Pujian

Hal yang wajar kalau kita sebagai manusia sangat bahagia ketika mendapat pujian. Ini bisa semakin ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *