Home / Hikmah Kehidupan / Penyakit Hati

Penyakit Hati

Kita semua pasti sudah tau . Penyakit hati itu apa sih ? Penyakit hati itu seperti apa? Kita semua pasti pernah merasakan nya. Iman seseorang tidak akan baik dan tidak akan lurus kecuali dilandasi dengan hati yang baik dan lurus. Maka dari itulah Allah Yang Maha Mengetahui menggarisbawahi bahwa keselamatan di hari
Kiamat kelak sangat tergantung kepada keselamatan, kebersihan dan kebaikan hati.

Allah SWT berfirman:
“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”
(QS. Asy-Syu’ara’ 26: Ayat 88-89)

Penyakit tersebut pada intinya ada lima macam dan semua itu merupakan sumber segala penyakit dan bencana. Barangsiapa yang selamat darinya, maka selamatlah ia.

1. Syirik (menyekutukan Allah)
Syirik adalah kezaliman yang sangat besar dan merupakan pokok segala kerusakandan keburukan, hati bisa menjadi gelap, bahkan mati dan binasa karena syirik (menyekutukan Allah) itu.
Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”
(QS. Al-An’am 6: Ayat 82)

2. Melakukan bid’ah dan menyalahi sunnah Nabi SAW. Bid’ah itu hanya akan menambah pelakunya semakin jauh dari Allah. Ia dapat merusak hati dan menghilangkan darinya apa saja yang berguna dan yang menyucikannya.

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk yang diajarkan oleh Nabi SAW dan seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara yang diada-adakan. Dan
setiap perkara yang diada-adakan (baru) itu adalah bidah dan setiap bidah itu sesat.

3. Mematuhi kehendak nafsu syahwat dan melakukan dosa-dosa Syahwat dan dosa-dosa merupakan penyebab utama kebinasaan dan kerusakan hati. Allah SWT berfirman:

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 23)

4. Masalah-masalah syubhat (hal yang belum jelas) yang membutakan dari kebenaran dan menyesatkan manusia.
Syubhat adalah penyakit yang sangat berbahaya lagi mematikan dan menghapus lezatnya iman, menumbuhkembangkan bisikan syaitan, membuat pelakunya tidak dapat mengambil pelajaran dari Alquran dan Sunnah Nabi SAW. Allah SWT berfirman:

“Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 7)

5. Lalai
Lalai adalah penyakit (wabah) yang sangat berbahaya, oleh karenanya Allah
memperingatkan kita terhadapnya dan Dia melarang kita untuk bergaul dengan orang-orang yang lalai.

Allah SWT berfirman:

“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 205)

Dan,

“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 28)

Berikut kiat-kiat menuju hati yang bersih adalah sebagai berikut:
1. Membaca Al-Qur’an
2. Cinta kepada Allah SW.
3. Berdzikir.
4. Taubat Nasuha.
5. Memperbanyak Istighfar.
6. Berdoa kepada Allah dan banyak meminta kepada-Nya agar Allah memperbaiki dan membersihkan hati dan memberinya petunjuk.
7. Sering mengingat kematian.
8. Bersahabat dengan orang orang shalih dan bertakwa.
Melinda wulandari

About Admin

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *