Home / Pengetahuan Umum / “Perbedaan Metabolisme Tubuh Ketika Tidak Puasa Vs Puasa”

“Perbedaan Metabolisme Tubuh Ketika Tidak Puasa Vs Puasa”

Kulsap kali ini saya akan membahas tentang “Perbedaan Metabolisme Tubuh Ketika Tidak Puasa Vs Puasa”

images Perbedaan Metabolisme Tubuh Ketika Tidak Puasa Vs Puasa
https://www.amongguru.com

Ketika kita berpuasa, maka akan terjadi perubahan pola makan dan frekuensi makan, berbeda saat kita tidak berpuasa. Perbedaan ini mengakibatkan respon biokimia tubuh kita berbeda juga. Nah, oleh karna itu akan kita bahas perbedaan metabolisme tubuh tersebut.

Metabolisme Tubuh saat Tidak Puasa

Sumber energi tubuh secara umum berasal dari glukosa. Manusia memproses hasil pencernaan dari karbohidrat, lemak, dan protein menjadi glukosa (utama), asam lemak dan gliserol, serta asam amino. Proses metabolisme yang terjadi yaitu (secara singkat): Glukosa > Piruvat > Asetil KoA (aerob) dan Laktat (anaerob) > CO2, H2O, ATP, asam amino, asam lemak dan kolesterol. Asam lemak yang berasal dari makanan akan diubah menjadi triasilgliserol yang selanjutnya disimpan dalam jaringan adiposa.

Glukosa merupakan energi utama untuk otak dan sel syaraf. Setelah 1 jam seseorang mengkonsumsi makanan baik berupa karbohidrat, protein atau lemak, maka kadar glukosa darah akan naik sampai batas tertentu. Pada orang normal, kenaikan kadar glukosa darah ini akan memacu sekresi hormon insulin sehingga setelah kurang lebih 2 jam kadar glukosa darah berangsur-angsur menurun kembali sampai batas tertentu. Penurunan glukosa ini menyebabkan pacuan terhadap insulin menurun dan sebaliknya pacuan terhadap hormon glukagon meningkat.

Metabolisme Tubuh saat Puasa

Metabolisme tubuh pada keadaan puasa berbeda dengan keadaan tidak puasa. Pada orang yg berpuasa, masukan energi dari makanan berlangsung dengan interval yang berbeda. Apabila seseorang berpuasa atau tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, maka peran glukagon semakin besar dalam usaha memperoleh glukosa. Pada keadaan ini, glukosa diperoleh dari pemecahan glikogen hepar (glikogenolisis), selain itu glukosa dapat diperoleh dari proses glukoneogenesis (pembentukan glukosa yang berasal dari bahan selain karbohidrat, misalnya gliserol, laktat, dan asam amino tertentu).

Kalau proses glukoneogenesis belum memenuhi kebutuhan glukosa, maka proses lipolisis (pemecahan lemak) dapat terjadi dengan menghasilkan gliserol. Nah, gliserol ini yang akan diubah menjadi glukosa, sedangkan asam lemak akan diubah menjadi ATP dan Asetil KoA. Apabila puasa berlangsung kurang dari 12 jam, maka asetil KoA diubah menjadi badan keton. Apabila puasa selama 4-5 hari, maka penggunaan badan keton oleh otak akan meningkat. Badan keton ini adalah sumber energi terakhir setelah glukosa, lemak, dan protein.

Nah itu dia perbedaan metabolisme tubuh ketika tidak berpuasa dan berpuasa.

Ada beberapa penelitian tentang puasa. Hampir semua penelitian menunjukkan penurunan Body Mass Index (BMI) pada subjek yang kurang mengkonsumsi lemak. Apabila masukan energi lebih banyak dari lemak, maka berat badan atau BMI tidak terpengaruh, demikian pula kadar protein total dan albumin.

Disampaikan oleh Nomani bahwa saat berpuasa, masukan lemak sebaiknya tidak kurang dari 36% total masukan energi. Lemak menjaga agar proses glukoneogenesis tidak menggunakan protein tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar asam urat saat puasa, hal ini kemungkinan karena dehidrasi atau keadaan metabolik asam urat pada beberapa orang yang lebih banyak menghasilkan asam urat.

Sekian kulsap dari saya. Semoga bermanfaat..

KASITA LISTRIANI

Sang Bumi Ruwa Jurai, 23 Mei 2018

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *