Pro Kontra Rokok dan Adab Bermasyarakat
Rosarila Dwi Jayanti
Assalamualaikum, sore ini mau bahas isu yang lagi hangat sekaligus menanggapi bagaimana harus bersikap, sebenarnya bingung jg boleh ndak sih kulsapnya ini tp coba aja ya (kalau ndak boleh mohon diingatkan ya kak). Bismillah…
Pro-Kontra rokok dan adab bermasyarakat
Setelah meninggalnya Pak Sutopo akibat kanker paru, video kisah hidup dan nasehat beliau viral beredar di sosial media hingga saat ini. Video ini mengisahkan kehidupan Pak Sutopo yang merasa telah hidup sehat dan tidak merokok, namun karena lingkungan kerjanya yang banyak perokok aktif mengakibatkan pak Sutopo menjadi perokok pasif mengalami pro kontra larangan rokok dikalangan masyarakat.
Pihak pro hadir dari perokok pasif yang selama ini merasa terganggu adanya asap atau serpihan abu rokok, dan secara jelas menganggap bahwa rokok adalah suatu hal keburukan termasuk orangtua yang memiliki anak kecil, sebagai orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik, ingin sang anak selalu sehat dan tumbuh dengan baik tidak terpapar asap rokok.
Sedangkan kalangan kontra hadir dari sisi perokok aktif mereka mengganggap bahwa kanker paru tidak hanya diakibatkan asap rokok bisa jadi adanya riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat, dan jarang olahraga.
Perbedaan ini mengakibatkan adanya gap antara pihak yang pro dengan yang kontra dalam bermasyarakat/bersosialisasi, sudah seharusnya kita saling menghargai, pihak yang kontra/perokok aktif seharusnya paham dan mengerti bahwa pihak pro tidak menyukai rokok, sambil mengamalkan adab dalam bermasyarakat.
Ada beberapa adab bermasyarakat/bersosialisasi antaranya :
- Tidak mengganggu orang sekitar
“Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman” Ada yang bertanya “Siapa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (keburukannya) – HR. Bukhari Muslim
Maka sudah seharusnya saat merokok perokok aktif menghindar/menjauh dari perokok pasif agar perokok pasif/pihak pro tidak merasa terganggu,
- Bertutur kata yang baik
Wahai Rasulullah, si Fulanah sering shalat malam dan puasa namun lisannya pernah menyakiti. Rasulullah bersabda, “Tidak ada kebaikan padanya, ia dineraka” – HR. Al Hakim
Sudah seharusnya kita menjaga tutur kata kita, baik yang tidak suka pada perokok memperingatkan dengan kata yang baik, sedangkan bagi perokok aktif seharusnya menghargai dan tidak marah atau mencela dengan perkataan yang tidak baik
- Memaafkan kesalahan
Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan – QS. Ali Imran : 134
- Sabar atas perilaku kurang baik tetangga
Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … disebutkan diantaranya : “Seseorang yang mempunyai tetangga , ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya” – HR. Ahmad
Adab ini perlu diterapkan dalam berhubungan bermasyarakat baik masalah pro-kontra rokok maupun hal lain. Jadi kalian pro atau kontra nih? Yg penting saling menghargai ya. Terimakasih. mohon maaf jika ada salah kata, tidak bermaksud menyinggung pihak lain