Home / Pengetahuan Umum / Rhesus Negatif

Rhesus Negatif

RHESUS NEGATIF

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Rhesus negatif atau sering disingkat dengan Rh-. Sebelum kita bahas tentang Rh-, Rhesus (Rh) ada 2 jenis.
Rh+ memiliki antigen Rh yang ditunjukkan dengan reaksi + atau adanya aglutinasi/gumpalan pada saat dilakukan tes dengan antibodi Rh.
Rh- tidak memiliki antigen Rh yang menunjukkan reaksi – atau tidak ada gumpalan saat dilakukan tes dengan antibodi Rh.

11-49-45-rhesus_negatif_schema_2.jpg.cf

Tahun 1901, Lansteiner menemukan golongan darah ABO kemudian sistem antigen Rh ditemukan tahun 1934 oleh levine dan stetson. Dinamakan rhesus karena pada penelitiannya menggunakan darah kera Rhesus (Macaca mulatta). Dalam penulisannya, jenis pengolongan Rh ini digabungkan dengan penggolongan ABO yaitu A+ dan A-, B+ dan B-, O+ dan O-, AB+ dan AB-. Di indonesia Rh- hanya berjumlah 1%, dan didunia berjumlah 15% terdiri dari golongan darah O 6%, A 6%, B 2%, dan paling sedikit AB 1%.

Sebenarnya golongan darah Rh+ dan Rh- hampir sama, perbedaannya hanya untuk Rh- perlu hati-hati dalam menjaga diri karena langkanya jenis golongan darah tersebut dan juga tidak bisa mendonorkan darah secara berkala setiap 2 bulan. Mereka hanya dapat mendonor apabila benar-benar dibutuhkan saat darurat (on call).

Orang yang memiliki golongan darah Rh- hanya bisa menerima tranfusi dari orang yang golongan dan Rh-nya sama. Orang dengan Rh- tidak bisa menerima donor dari orang Rh+ demikian juga sebaliknya. Apabila orang dengan Rh- diberikan tranfusi dari Rh+ maka kemungkinan bisa terjadi hal yang fatal. Dalam Rh+ terkandung antigen, ketika darah masuk kedalam tubuh orang dengan Rh- akan dianggap sebagai benda asing sehingga antibodi akan berusaha menghancurkan benda asing tersebut akibatnya terjadi penggumpalan darah dan bisa menyebabkan kematian.

Pasangan yang akan menikah juga sangat penting mengetahui Rh-nya. Ketidaksamaan Rh suami istri ini menjadi awal ketidakcocokan Rh yang sangat berbahaya bagi janin dalam kandungannya. Jika terjadi fertilisasi, Rh ibu dan janin berbeda maka antibodi akan menghancurkan benda asing(janin) pada ibu karena janin dianggap benda asing sehingga terjadi kematian atau keguguran janin, atau bisa saja bayinya lahir tapi akan terjadi berbagai komplikasi. Pada saat hamil pertama mungkin tidak terlalu berbahaya karena terbentuknya zat anti Rh atau antibodi sangat kecil, kalaupun ada terbentuk jumlahnya sangat kecil sehingga bayi bisa lahir. Setelah kelahiran atau keguguran tubuh akan membentuk zat anti Rh yang lebih banyak daripada sebelumnya untuk menghancurkan benda asing (janin). Sehingga pada kehamilan kedua zat anti Rh akan menyerang sel darah janin.

Sekian kulsap singkat yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Supratika, 28 Okt 2018

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *