Home / Pengetahuan Umum / Si Obat Dewa

Si Obat Dewa

image obat
Via halodoc.com

Deksametason, salah satu obat yang akhir-akhir ini masuk dalam daftar ‘obat hits’, dicari masyarakat sejak datangnya virus SARS COV-2 yang menjadi penyebab penyakit COVID-19. Meskipun, sebenarnya obat ini sudah ‘terkenal’ sebelumnya dan telah digunakan sejak tahun 1960-an (WHO, 2020) . Suatu penelitian menyebutkan bahwa penjualan obat ini mencapai lebih dari USD 10 milyar per tahun (Ramamoorthy and Cidlowski, 2013). Siapa sih sebenarnya si ‘obat dewa’ ini?

Deksametason (Ing. : Dexamethasone) adalah suatu obat antiinflamasi (inflamasi = radang) golongan kortikosteroid.

Ada dua golongan obat antiradang yaitu, Antiinflamasi Non Steroid (AINS, Ing. : NSAID) dan AntiInflamasi Steroid. Diantara obat-obat AINS adalah Parasetamol, Ibuprofen, Natrium dan Kalium Diklofenak, Meloxicam, dsb. yang banyak digunakan misal, pada saat seseorang sakit gigi, nyeri pada lansia (misal Jw. : boyoken).

Sedangkan antiinflamasi steroid banyak dijumpai sebagai obat-obat radang tenggorokan atau obat luar yang digunakan saat seseorang bentol-bentol karena alergi, dsb. Deksametason adalah kortikosteroid yang memiliki efek antiradang yang paling kuat (Erlangga, dkk., 2015). Selain Deksametason, ada juga Metil Prednisolon, Triamsinolon, Hidrokortison, Mometason, dsb.

Bagaimana sih kerja ‘si obat dewa’ ini?

Secara sederhana, kerja obat ini adalah memperkecil pembuluh darah sehingga aliran leukosit menuju tempat terjadinya alergi dapat dihambat. Pada dosis kecil obat ini digunakan sebagai antiradang, sedang pada dosis besar digunakan untuk menekan imun (DrugBank, 2020). Oleh karena itu obat ini juga digunakan pada pasien asma, alergi, artritis reumatoid, termasuk pada pasien lupus erimatosus (SLE) (Ramamoorthy and Clidowski, 2013).

Lalu, mengapa ‘si obat dewa’ ini jadi ‘hits’ saat pandemi? Apakah memang digunakan untuk mencegah pasien terinfeksi SARS COV-2 dan positif COVID?

Deksametason dalam dosis tinggi pada pasien COVID-19 digunakan untuk menekan badai sitokin yang menyebabkan inflamasi pada pasien COVID-19 (ASHP, 2020). Meskipun demikian, obat ini tidak digunakan pada pasien dengan gejala sedang apalagi ringan. Deksametason hanya digunakan untuk pasien dengan kondisi berat yang menggunakan ventilator (ASHP, 2020 dan WHO, 2020). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa DEKSAMETASON TIDAK UNTUK DIGUNAKAN dalam pencegahan COVID-19.

Mengapa tidak boleh digunakan dalam pencegahan?

Karena penggunaan kortikosteroid yang tidak sesuai dan berlebihan menimbulkan banyak efek samping, seperti diabetes, glaukoma, katarak, hipertensi, gangguan pertumbuhan, supresi adrenal, dan osteoporosis (Schcke, et. al., 2002). Selain itu, seperti yang banyak diperbincangkan, kortikosteroid juga memiliki efek samping berupa sidroma Cushing yang ditandai salah satunya dengan moonface atau wajah yang bulat seperti bulan (Pusat Informasi Obat Nasional BPOM, 2015). Pada laman PIONAS BPOM juga disebutkan bahwa penggunaan kortikosteroid juga menimbulkan risiko mudah terkena infeksi.

 

Referensi:

American Society of Health-System Pharmacist (2020). Assessment of Evidence for COVID-19 Related Treatments. Maryland City : ASHP.

Erlangga, M.E., Sitanggang, R.H., dan Bisri, T. (2015). Perbandingan Pemberian Deksametason 10 mg dengan 15 mg Intravena sebagai Adjuvan Analgetik terhadap Skala Nyeri Pascabedah pada Pasien yang Dilakukan Radikal Mastektomi Termodifikasi. JAP ed. 3 vol. 3 hal. 46-54.

Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2015. Glukokortikoid. Jakarta : BPOM

Ramamoorthy, S. and Cidlowski, J.A. (2013). Corticosteroids-Mechanism of Action in Health and Disease. Endocr. Dev. ed. 24. pp : 41-58

Schcke, H., Dcke, W.D. and Asadullah, K. (2002). Pharmacology and Therapeutics Ed. 96 Vol. 1. pp. 23-43

World Health Organization (2020). WHO Welcomes Preliminary Results About Dexamethasone Use in Treating Critically Ill COVID-19 Patients. Geneva : WHO

 

Amalia Rizki Gita

 

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi Di Indonesia

SEJARAH KOPI DI INDONESIA Banyak orang menyangka kopi adalah komoditi asli Indonesia. Padahal kopi bukan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *