Home / Bedah Buku / The Power of Habit

The Power of Habit

the power o f habit
via http://www.yuswohady.com

Buku The Power of Habit, tulisan Charles Duhigg bercerita tentang bagaimana habit menghiasi kehidupan kita, bagaimana ia bekerja, bagaimana kita bisa mengubah atau menciptakan sebuah habit (yg baik tentunya), baik untuk diri kita maupun orang lain.

Ketika kita bangun tidur, apa yg pertama kali kalian lakukan? Langsung wudhu kemudian tahajud, atau cek pesan di HP, atau tidur lagi. Ketika pakai sepatu, sepatu yg kanan dulu atau kiri dulu? Ketika naik kendaraan, apa dulu yang diinjak, gas atau kopling? Pas makan, nasi dulu apa krupuk dulu? Hampir seluruh dr aktifitas sehari2 kita, adalah sekumpulan dari habit (James, 1892). Kebanyakan dr pilihan yg kita ambil dalam sehari terjadi begitu saja, tanpa kita pikirkan. Itulah habit. Dan habit bersifat relatif tergantung pada setiap orang, keadaan dan waktu. Sebuah paper yang dipublish peneliti Duke University menyebutkan bahwa lebih dari 40% tindakan yg kta lakukan sehari bukanlah hasil dari keputusan berpikir, tapi dari habit.

Pada tahun 1993, seorang pasien bernama Eugene menderita penyakit arthritis, sejenis virus yg menggerogoti otak hingga akhirnya ia sempat koma dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah mendapatkan penanganan dari dokter, ia pun kembali sehat, namun hampir seluruh lapisan luar otak Eugene sudah habis digerogoti virus, akibatnya ia menjadi kesulitan berbicara, memori jangka pendeknya rusak, ia tak dapat mengingat dengan baik apapun yang baru saja ia lakukan, bahkan sampai kesulitan bernafas. Akhirnya Eugene dibawa pulang untuk dirawat di rumah oleh istrinya.
Di rumahnya, Eugene melakukan aktivitas hariannya seperti biasa. Meskipun memorinya rusak, namun ia ternyata dapat melakukan hal yang tidak diduga. Saat bersantai di ruang TV, ia dapat pergi dari ruang TV ke kamar mandi, kemudian kembali ke ruang TV menonton TV lagi tanpa kebingungan. Padahal ketika ia diminta menggambar dimana lokasi kamar mandi, ia tidak dapat mengingatnya. Hampir setiap pagi juga, dia bangun dari tidur, berjalan menuju dapur, masak telur, kemudian kembali ke ruang tv sambil menyetel radio. 40 menit kemudian, ia melakukan hal yang sama, berulang kali.

Karena suatu kondisi, Eugene dan keluarganya harus pindah rumah. Di rumahnya yang baru, setiap pagi istrinya selalu mengajaknya jalan-jalan keliling sekitar rumahnya sesuai saran dokter agar kondisi Eugene membaik. Namun dokter memberi catatan agar ia selalu ditemani, karena khawatir ia akan kesulitan menemukan jalan pulang. Hingga suatu hari Eugene pergi meninggalkan rumah tanpa ditemani siapapun, keluarganya pun panik mencari di sekitar rumah. saat kembali ke rumah, istrinya menemukan Eugene sudah di ruang TV sambil menonton. Di lain hari Eugene melakukan hal tersebut lagi, namun diam2 istrinya mengikuti, dan ternyata Eugene dapat kembali ke rumah dgn selamat.

Kenapa Eugene bisa melakukan hal tersebut, padahal memori jangka pendeknya rusak? Jadi di dalam otak kita bagian luar ada jaringan neocortex yang bertanggungjawab pada aktivitas rasional dan analitik, serta termasuk di dalamnya kemampuan berbahasa. Semakin ke dalam dekat batang otak ada jaringan sebesar bola golf yang bernama ganglia basal. Jaringan ini yang berperan dalam mengontrol perilaku otomatis kita, sperti menelan, bernafas, atau refleks saat terkejut. Pada otak Eugene, yang rusak adalah jaringan neocortexnya, sedangkan jaringan ganglia basal nya masih utuh, sehingga ketika Eugene melakukan hal2 yang sudah jadi kebiasaannya, ia dapat melakukannya tanpa berpikir.

Pada tahun 1990 peneliti di MIT melakukan penelitian pada otak seekor tikus, dengan merekam aktivitas otak, kemudian meletakkan tikus tersebut pada suatu jalur berbentuk T, dan si salah satu ujung jalur tersebut ada coklat sebagai umpan makanan. Pada percobaan pertama, tikus tersebut berjalan berhati2 sambil mengendus hingga akhirnya mendapatkan coklat tersebut. Kemudian percobaan dilakukan berkali2 pada tikus yang sama. Hingga akhirnya ketika pintu penutup terbuka, tikus tersebut langsung berlari menuju coklat tanpa berpikir lama.
hampir sama saat kita pertama kali belajar naik motor/mobil, hampir sepanjang perjalanan kita mikir, mana yg harus diinjak dulu, kapan injak rem, seberapa besar kopling ditarik dsb. Tapi klo sudah jadi kebiasaan, maka naik kendaraan hampir ga kerasa, tau2 sudah sampai. dari sini kemudian peneliti menyimpulkan sebuat siklus yang bernama habit loop, siklus bagaimana suatu habit bekerja, dan dengan memahami habit loop ini kita dapat membuat/merubah habit tsb. Siklus tersebut adalah Cue-Routine-Reward. cue adalah “tanda” atau rangsangan kepada kita untuk melakukan sesuatu, routine adalah aktivitas yang kita lakukan, dan kemudian reward adalah apa yang kita rasakan/dapatkan setelah melakukan aktivitas tersebut. bagaimana contoh nya?
awal 1900an, orang belum banyak mengenal pasta gigi, seiring dengan banyaknya makanan proses yang berkembang, banyak orang mengalami kerusakan gigi. Kemudian ditawarkanlah sebuah produk bernama pepsodent, pasta gigi yang kita kenal sekarang.
sempat melonjak beberapa saat, ternyata penjualan pepsodent menurun kembali. Setelah dievaluasi, ternyata rasa mulut yang bersih, masih kurang terasa sebagai “reward” dari menggosok gigi. Hingga akhirnya diinovasikan rasa segar mint yang segar pada pasta gigi tersebut. Ternyata ide itu berhasil dan berlanjut hingga sekarang. sama seperti pengharum ruangan, awal dipasarkannya hanya untuk menghilangkan bau tak sedap.

cue: bau tak sedap
routine: semprot cairan
reward: bau tak sedap hilang

ternyata tak cukup, sehingga ditambahkanlah aroma wangi untuk menambah reward dari menyemprot cairan tadi. juga seperti shampo & sabun, klo ga ada busanya terasa ga greget, padahal sebenernya busa sabun/shampo ga ada pengaruhnya sama kebersihan badan & rambut..
Contoh lain, atlit olahraga, dalam pertandingannya hampir semua taktik terjadi tanpa berfikir. Dalam rugby atau sepakbola misalkan, semua operan2 atau taktik berhasil akibat latihan berulang kali, sehingga dalam pertandingan mereka tinggal mengaplikasikan apa yg mereka lakukan saat latihan, tanpa berfikir panjang.
seorang atlit renang profesional Michael Phelps, dilatih dalam kolam renang yg gelap, sampai ia akhirnya hapal berapa kayuhan tangan untuk sampai ke finish tanpa melihat ke depan.

cue: aba2 peluit
routine: kayuh sekian kali
reward: waktu terbaik

yg rugby tadi misalkan,
cue: quarterback kasih sinyal strategi
routine: bola langsung oper ke x, si x lari sekian langkah lalu lempar depan yang y sudah berada di posisi, y berlari sampai goal
reward: touchdown

semakin lama berpikir, maka akan semakin memperbesar peluang musuh merebut bola.
masih banyak contoh di buku ini tentang memahami habit loop tadi, bahkan hingga bagaimana starbuck dapat terkenal hanya dengan senyuman dan Alcoa bisa jadi pabrik alumunium terbaik dengan merubah kebiasaan pegawainya. bagaimana cara kita menghilangkan kebiasaan buruk atau mencipkatan kebiasaan baik di keseharian kita? yang berharap kebiasaan buruk hilang, sayangnya dibuku ini dikatakan “You Can’t Extinguish a Bad Habit, You Can Only Change It”. tapi memang benar, kebiasaan buruk yg sudah ditinggalkan, jika dilakukan kembali maka akan kembali dilakukan lagi

misal pernah punya teman perokok, karena suatu hal ia meninggalkan rokoknya, namun beberapa bulan kemudian ia kembali mencicipi satu-dua rokok buat nyicip, dan ternyata kebiasaan merokoknya kembali. untuk mengubah kebiasaan buruk, yang harus kita lakukan pertama adalah mengidentifikasi apa “cue” dan “reward” dari kebiasaan tersebut, dan kemudian kita hanya merubah “routine” nya. cue dan reward nya sama, hanya routinenya yang diganti

• Identify the routine
• Experiment with rewards
• Isolate the cue
• Have a plan

kata guru ngaji saya dulu, dalam aktifitas harian & ibadah pun begitu, dalam tahap belajar kadang reward yg sifatnya “ukhrowi” kurang dapat kita rasakan.. jd ga apa2 sesekali misalkan “klo saya berhasil hafal juz 30, saya mau makan enak di restoran x.. Selama saya belum hapal, saya ga akan makan disana dulu”. Reward your body.
cue: target hafalan
routine: menghafal tiap hari
reward: dapat hafalan + makan enak

ODOJ MJR misalnya, yg susah bangun pagi, tilawahnya telat selesai, ga laporan, malas isi gdocs, harus dicari apa cue, routine, dan reward dari pribadi kita masing-masing.

Sebagai penutup,“Lakukanlah amal sesuai kesanggupan. Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sehingga engkau menjadi bosan. Dan sesungguhnya amal yang paling Allah sukai ialah yang terus-menerus dikerjakan walaupun sedikit.” (HR Abu Dawud)

Yang penting bukanlah berapa besar apa yang kita lakukan, tapi seberapa konsisten kita dengan kebiasaan baik kita. Semoga ODOJ MJR ini menjadi sarana kita memperbaiki kebiasaan buruk kita, kemudian kita menjadi terbiasa dengan kebaikan2 dalam keseharian.

Auliya nusyura al islami, 2015.

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Percepatan Rejeki Dalam 40 Hari

Bedah buku berjudul Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.karya Ippho santosa(pakar otak kanan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *