Home / Hikmah Kehidupan / Aktivis Media Sosial

Aktivis Media Sosial

mashable.com
mashable.com

Media berbasis internet sekarang telah menjadi salah satu sumber informasi yang jumlahnya kini juga semakin tak terbatas. Tak hanya korporat besar yang punya media, kini siapapun bisa melakukan hal yang sama.

Dalam perspektif sebagai khalayak, makna penting dari itu semua adalah ‘kita (semestinya) semakin berdaya’. Khalayak tak lagi semata konsumen, tetapi juga adalah produsen. Kita tak hanya menerima berita, tetapi juga bisa membuat berita. Karena kita bisa menjadi media itu sendiri.

Bayangkan, seorang Raditya Dika, pengguna twitter yang memiliki follower lebih dari satu juta orang, betapa signifikan pengaruhnya. Artinya, jika ia nge-tweet, dimungkinkan ada sejuta lebih yang menyimaknya. Bagi media lama, terlalu sulit untuk mencari khalayak hingga sejuta orang lebih.

Pada akhirnya, ‘keberdayaan’ lah yang akan menaikkan posisi kita sebagai konsumen. Hanya saja, ‘keberdayaan’ itu juga bisa dimungkinkan terjadi dengan syarat tertentu. Tak serta merta ada. Karena faktanya memang, aspek interaktifitas dalam media baru tak selalu kita manfaatkan. Atau dengan kata lain, media telah berubah karakternya menjadi ‘baru’, tapi kita sebagai khalayak tetap bergaya ‘lama’, pasif.

Andai kita adalah media, maka kekuatan itu tak semata menyangkut jangkauan namun juga konten. Koneksi tak akan membawa banyak arti tanpa kekuatan isi. Inilah tantangan berikutnya bagi khalayak media baru, sejauhmana mampu memberdayakan dirinya melalui penggambaran yang kuat, entah,itu dalam bentuk tulisan, video dana sebagainya.

Bagi para ‘aktivis’ media sosial harus ada perubahan dari euphoria narsis menjadi keseriusan berbagi. Ini renungakan kita bersama, apa yang telah kita tuliskan kotak status fb kita? Apa yang telah kita sebarkan melalui akun twitter kita?

Andai kita adalah media, maka potensi keberdayaan itu berarti juga tanggung jawab, karena tak ada informasi yang bebas nilai. Tanggung jawab ini akan membawa kita pada pertanyaan penting, kita ingin menjadi media seperti apa? Media penghibur? Media informasi? Media gado gado? Atau bahkan media tanpa indentitas? ^^
Apapun itu, adalah pilihan kita, karena makna dari tanggung jawab adalah cermin dari nilai yang kita yakini.

Meningkatnya akses untuk memperoleh informasi, dan keberdayaan khalayak, faktanya, memang dua hal yang berbeda. Melimpahnya informasi itu adalah kenyataan, tetapi menjadi berdaya itu adalah pilihan

Meta Ria Wati

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *