Assalamu’alaykum
Mumpung lagi ada jeda, boleh saya kulsap dimarih?
Bismillahirrahmanirrahim, tanpa muqaddimah saya langsung aja ya. Insyaa Allah kali ini saya akan ceritain film keren dengan gaya saya yang tidak menarik-menarik amat, tapi saya harap kalian pada fokus menyimak ya. Wkwkwk (tidak sebuah pemaksaan)
Saya ketemu film ini dari SWA temen saya sekitar sebulan yang lalu. Awalnya saya sangat malas nonton karna durasi filmnya sekitar 2 jam lebih. Cukup lama bagi saya yang hampir setahunan lebih memilih baca daripada nonton.
Karna sadar diri hari ini saya kulsap dan tidak PeDe untuk kulsap buku, akhirnya saya tonton juga filmnya malam tadi. Niat sekali hahaha.
Judul filmnya adalah Ayla: the Daugher of War
Saya nonton di channel yang mempublikasikan filmnya tgl 23 jul 2020.
Film kerja sama antara Turki dan Korsel ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang berlatar perang Korea di tahun 1950. Film 2017 ini ditayangkan di Turki terlebih dahulu kemudian disusul di Korea tahun 2018. Jangan expect film ini isinya laga semua ya, justru saya mewek dibeberapa part film ini karena pesona pemeran utama yg memiliki sifat protagonist ialah Sersan Sulaiman.
Di film ini, pasukan Turki ikut andil dibawah komando PBB. Suatu ketika, Sersan Sulaiman yang ikut perang Korea menemukan seorang gadis kecil kedinginan ditengah hutan yang berusia 5 tahun. Ia ditemukan sendirian diantara tumpukan mayat. Karena mengalami shock berat akibat kehilangan orangtuanya, ia tidak bisa berbicara sehingga Sersan Sulaiman menamainya Ayla.
Yang dalam bahasa Turki artinya “Bulan”.
Sersan Sulaiman membawa Ayla ke garnisun Turki dan Ayla disambut ramah oleh tentara Turki lainnya. Ayla dan Sulaiman layaknya seorang anak dengan ayah, hubungan mereka sangat erat. Namun setelah 15 bulan Ayla diasuh oleh Sulaiman tibalah waktunya pasukan Turki harus pulang ke negaranya. Sungguh berat bagi Sulaiman, ia tak sanggup berpisah.
Sulaiman sampai rela menambah waktunya di Korea agar tetap bisa lebih lama bersama Ayla.
Tapi walau bagaimanapun Ayla harus tetap tinggal di Korea. Nah dibagian ini nih ada drama segala, saya nangis karena sebuah janji yang diucapkan Sulaiman.
“Seorang ayah berjuang untuk anak-anaknya. Ia hidup untuk janji yang ia buat untuk mereka.”
Sulaiman ikhlas melepas Ayla kesebuah panti asuhan. Tapi gagal, dan pernah mencoba membawa Ayla ke Turki dengan memasukkan Ayla kedalam koper. Wkwkwk.
Tapi gagal juga, ketahuan soalnya.
Akhirnya Sulaiman pulang ke Turki dan Ayla tetap di Korea.
Nah sebenarnya diawal mau cerita, Sulaiman ini punya kekasih namanya Nuran. Tapi sayang setelah pulang ke Turki dia harus menerima kalau Nuran sudah menikah. Asalannya karna Sulaiman tidak setia.
Doi cemburu karna Sulaiman perhatian ke Ayla sampe menunda kepulangannya ke tanah air.
Jiaaaah, ini bagian lawak-lawak sih. Silakan ketawa. (Cemburu kok sama anak kecil) .
Tapi alhamdulillah, Sulaiman cepat move on. Dia menikah dengan gadis lain yang sangat mendukungnya. Termasuk keinginan untuk bertemu Ayla kembali.
Tidak terasa sudah 60 lebih jarak memisahkan, tapi kerinduan Sulaiman terhadap Ayla masih on fire Sebab Sulaiman mengganggap Ayla adalah anaknya sendiri.
Akhirnya, merekapun di pertemukan dalam acara MBC Kore Ayla di tahun 2010. Yang ingin mengangkat kisah mereka menjadi film.
Dan dibagian inilah saya mewek lagi. Terharu karena kesetian dan sifat penyayang diantara mereka.
Dari film ini saya diajarkan bagaimana harus sabar menunggu, ikhlas melepaskan, dan kemudian belajar kesetiaan.
Yah, cukup sekian yang bisa saya ceritakan dengan ala kadarnya.
Yang langsung kepo boleh banget di tonton filmnya.
Terimakasih perhatiannya teman-teman.
Assalamu’alaykum wr.wb
Nora humairoh
