Home / Pengetahuan Umum / Menyusui: tuntutan aturan atau ibadah?

Menyusui: tuntutan aturan atau ibadah?

Ermaniatu Nyihana

Assalamu’alaikum… Bismillah.. Kulsap kali ini tentang “Menyusui: tuntutan aturan atau ibadah?”

Image Menyusui
https://id.lovepik.com

Sedikit cuplikan yang buat saya sendiri kaget. Dan bergumam dalem hati “iya juga ya”

Dari awal kehamilan saya sudah mencari-cari informasi mengenai kehamilan dan melahirkan. Sampai mata ini akhirnya gak asing lagi liat tulisan gentle birth, water birth, hypnobirthing, Vbac, dll..

Tapi sayangnya sampai usia kehamilan 20w belum juga nemu orang atau kenalan yang ahli pada urusan itu. Sekali ada jauh di Jogja, di Bali, di Jakarta Selatan. Dan rata rata mereka bukan muslim. Kan kurang afdoll..

Sampai suatu ketika iseng search d google tentang bidan gentle birth, dan disana tertera kontak seluruh bidan gentle birth Se-Indonesia. Setelah kepo, akhirnya ketemulah link bidan Leni di Tangerang. Dan ternyata banyak teman saya sudah berteman bahkan lahiran dengan beliau (kudetnya aku)

Alhamdulillah selain lokasinya terjangkau, insyaAllah beliau orang sholeh jadi makin mantap. Singkat cerita saya berkenalan dan daftar kelas SBC (Smart Birthing Class) yang diadakan bidan leni bersama tim.

Saat SBC, Di sela-sela pemaparannya beliau bertanya.. “Siapa yang di sini nanti bayinya akan menyusu ASI?”

Dan semua peserta tunjuk tangan. Kemudian satu persatu beliau tanya “Apa alasan ibu ingin menyusui ASI?”

Jawabannya beraneka ragam “ada yang bilang agar anaknya cerdas”. “agar tumbuh kembangnya baik” “agar sehat” dan saya sendiri menjawab “agar mempunyai antibody yang kuat”

Saya merasa tidak ada jawaban yang salah.

Itu sedikit cuplikan cerita dari kawan saya mengenai pentingnya menyusui. Lantas, apa alasan bunda menyusui ASI?

Kemudian bidan leni membuka slide presentasinya dan menunjukan sebuah ayat yang bunyinya “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Al-Baqarah: 233)”

Mungkin sebagian ibu sudah tau bahwa perintah menyusui ada di dalam al-quran. Tapi sudahkah ibu memahami maknanya?

Bidan Leni menjelaskan bahwa menyusui adalah perintah Allah. Maka ikhlaslah ketika menyusui. Karena itu ibadah. “Bu tidak sedikit juga anak anak yang kuat, cerdas, tumbuh kembangnya baik dengan susu formula. Saya khawatir banyak ibu yang jadinya kecewa karena tujuan menyusui yang salah” katanya.

Sekali lagi dari sekarang, ubahlah mindset atau paradigma kita bahwa menyusui adalah perintah Allah yang ditugaskan pada seorang ibu. Jadi nanti ketika anak ibu sakit atau kenapa kenapa, ibu tidak akan pernah bilang “kok sudah minum ASI tetap saja sakit atau yang lainnya”

Dijelaskan juga ketika Allah kasih amanah berarti Allah telah mampukan sesulit apapun ibu menyusui anak pasti kesakitan itu mampu ibu hadapi. Dan ibu boleh berhenti meng-ASI jika ada sesuatu yang memang tidak memungkinkan untuk menyusui, itupun atas perundingan matang dengan suami. Baiknya jika berhenti meng-ASI ibu mencarikan ibu persusuan sebelum menggantinya dengan sufor, namun jika sulit menemukannya berikannya sufor yang aman.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan keunggulan ASI dibanding sufor. Sebisa mungkin, semaksimal mungkin bunda berikan ASI sebagai rangkaian ibadah bukan hanya tuntutan kesehatan apalagi karena mengikuti program pemerintah.. Hehe.

Sekali lagi itu bukan pilihan mau ASI atau sufor. Sufor hanya sebagai solusi jika ASI mentok sudah tidak bisa diberikan lagi. Itu hanya sekucil penggalan ilmu yang saya dapat dari pengalaman teman teman saya & awal mengenal gentle birth. Ada masih banyak lagi yang buat saya melongo karena memang saya buta dan sangat awam, maklum kami baru akan menjadi orang tua.

Selama belajar semua

Afwan jika ada kesalahan dan kurang berkenan. Semoga pengalaman diatas dapat menjadi pelajaran yang berharga..

Wallahu’alam… Demikian kulsap kali ini. Wassalamu’alaikum..

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *