Home / Bedah Film / Petikan Hikmah dari Film Tausiyah Cinta

Petikan Hikmah dari Film Tausiyah Cinta

tausiah cinta
via https://upload.wikimedia.org/

Awalnya saya berfikir film ini akan sama dengan film-film bertemakan cinta pada umumnya yng juga religi. Karena saya penasaran dengan film ini, maka saya ikut nonton dan menyimak pesan-pesan tersirat maupun tersurat dari setiap bagian-bagian film ini. Sekaligus sebagai bentuk kecil dukungan saya terhadap film bernuansa dakwah, insyaAllah.

Peran dari pemain-pemain di film tausiyah cinta dimainkan dengan baik, tersirat banyak pelajaran juga disana, seperti pada saat Mbk Rere dan kawannya mau naik ojek, pada umumnya sopir ojek adalah lelaki, pastinya bukanlah mahrom bagi kita, tapi ojek sekarang menjadi salah satu transportasi yang ngetrend, alhasil beliau punya ide, yaitu bagaimana ia tetap “menjaga” dan terhindar dari boncengan dengan yang bukan mahrom. Pada kehidupan nyata, kita banyak dihadapi kondisi seperti ini, karena basicly kita hidup bersosial, kadang tanpa sadar kita sedang berkhalwat dan melupakan batas dalam pergaulan dengan yang bukan mahrom, tidak hanya dalam perihal ojek, namun di banyak kondisi, banyakkk.

Banyak cara sebenarnya untuk terbebas dari galau dalam membuat “decission” terhadap suatu perkara yang mengajak dan membuka jalan untuk dosa-dosa kecil. Tapi kadang-kadang, banyak dalih-dalih yang seakan membenarkan keputusan tergesa-tergesa yang kita buat saat itu, yang terpaksa kita benarkan. Film ini diperankan oleh akhwat dan ikhwan yang insyaAllah menjaga auratnya, tidak menampakkan aurat walaupun sedang dirumah, bermain disungai, dan ataupun kegiatan yang lain, hal ini tentunya berbeda saat sebuah film tema religi yang diperankan oleh mereka yang pada dasarnya memang artis yang dipaksa untuk berhijab karena tuntunan peran, sehingga ada lepas pasang lepas pasang (dirumah dan diluar rumah), pelukan, pegangan, dan tidak menutup aurat dengan sempurna, ini sebenarnya bagian kecilnya peran yang kadang melupakan esensi dakwahnya, sehingga pesan dakwah tidak ad disini. Semua trgantung bgimana skenario dan sutradara yang menggemas acara dengan baik. Berdakwah lewat peran bagus, tapi jangan sampai kita menghalalkan yang tidak baik dengan berdalih ini dan itu.

Nah untuk cerita yang ada di film ini, bermula dengan pertengkaran hebat Lefan dengan Kakaknya, Elfa. Film ini ada moment yang mengundang kita jadi mewek bukan hanya karena cinta, tapi memang karena kehidupan masing-masing pemain yang memiliki ujian yang berbeda-beda, dan pastinya ada lucu-lucunya juga sehingga kita kadang menangis kadang tertawa.

Saya berkesimpulan, Lefan berasal dari keluarga broken home, yang kasih sayang sang ayah tidak dirasakannya dengan sempurna, dan merasakan keluarganya sangat berantakan dan kacau, karena si Lefan beranggapan dan menyalahkan sang ayah, yaitu dengan kebencian yang sudah sangat mendalam dia berkata kepada ayahnya sambil membentak, bahwa ayahnya tidak bisa memuliakan perempuan, hal ini dirasakan lefan mulai dia di bangku sekolah, dengan permasalahan yang dialami, si Lefan merasakan ketidakadilan Allah swt yang tanpa dia sadari sebenarnya Allah swt Maha Adil. Hnya saja saat itu mata hati lefan tertutup dan masih belum bisa melihat keadilan Allah swt. Lefan menganggap bahwa sepanjang hidup ibunya, ayahnya selalu menyakiti batin sang ibu. Dan itulah sebabnya Lefan membenci sang ayah.

Hari demi hari rasa benci Lefan pada ayahnya semakin besar, apalagi pada saat ia harus kehilangan sang ibu. Lefan mempunyai seorang kakak, namanya Elfa, saat Lefan berada dalam situasi ini, keadaan yang mungkin menutup mata hatinya, dia marah dengan hebatnya, sang kakak yang seorang ustadzah sampai tidak mempan menasihatinya. Lefan selalu melemparkan kata-kata yang menyakitkan sang kakak, dan berfikir bahwa kakaknya itu sebenarnya tidak peduli dengan keluarga. Lefan merasa, kakaknya Elfa terlalu fokus dengan profesi dan dunianya, sampai tak mengetahui masalah yang dialami ibunya dan tidak bisa mengurus keluarga sendiri tapi malah sibuk dengan dakwah diluar. Kata yang sangat menyakiti hati sang kakak adalah ketika Lefan berkata “Diluar kakak kelihatan baik, tapi didalam kakak tidak baik-baik amat. Kakak ingin mengajak orang untuk meraih syurga, tapi keluarga sendiri kakak bawa ke nereka.” Dan ini membuat kakak terpukul dan meneteskan air mata, si Lefan tidak bisa mengontrol emosi ketika marah sedang menyelimutinya (Begitu kerasnya hati sang adik?)  Dan pada akhirnya kakaknya mengikuti ibunya, insyaAllah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, dengan alquran ditangannya. Apa yang terlihat Lefan hanya benci, tapi Lefan tidak mengetahui, kenyataannya sang Kakak selalu berharap kepada Allah untuk kebaikan keluarganya dan kelak sama-sama berkumpul di syurgaNya, dia sllu berdoa pda Allah agar batinnya menyatu dengan orang-orang yang disayangi, yaitu keluarganya.

Hari-hari lefan menjalani kehidupan dengan hati yang penuh dendam, sehingga Lefan ingin membuktikan pada ayahnya ia bisa meraih kesuksesan tanpa bantuan ayah dan menujukkan bagaimana cara memuliakan perempuan. sehingga pada akhirnya, Lefan berhasil menjadi bisnismen yang kaya, konseptor bisnis yang terkenal dan sangat sukses. hingga akhirnya karirnya berada di puncak, dendam yang tersemai di hati Lefan membuatnya mengalami pergulatan batin yang sangat hebat. Emosian, dan kadang marah-marah tidak menentu, ia berusaha mencari solusi dari yang dirasakannya, tetapi ia terus menemui jalan buntu untuk mencari jalan yang lebih baik, hati kecilnya itu sangat baik, tapi syang, Kebencian dan dendam telah duluan datang kepadanya. Shingga Lefan dalm menjalankan kehidupan sehari-hari penuh dengan tergesa-gesaan dan amarah, dan akhirnya dia bertemu dengan seorang laki yang teduh wajahnya yaitu azka, seorang arsitek tampan dan hafidz Qur’an. Awal pejumpaan mereka si lefan tidak sengaja menabrak si azka, juga memarahi azka sambil mengatakan kata-kata yang tidak baik, tapi azka menjawabnya dengan penuh kelembutan dan diam. Akhirnya mereka di pertemukan kembali dalam sebuah project, sehingga itulah awal yang akan membuka pergulatan batin yang selama ini mengendap di hati Lefan, membuka hati yang terkunci. Lefan menemukan kharisma pada diri Azka yang selama ini tidak ia dapatkan dari sosok ayahnya. Azka juga dapat menjadi shabatnya Lefan, dan lambat laun menjawab ribuan pertanyaan kritis perihal pergulatan batin yang di alami Lefan sepanjang harinya. Persahabatan mereka tidak hanya sebatas bisnis project, tetapi juga sebagai guru bagi Lefan. Bisnis project yang dijalankan tak hanya menjadi awal persahabatan Lefan dan Azka, tetapi juga pertemuan mereka dengan Rein yang saat itu akan mempresentasikan inovasi yang akan dikembangkannya, seorang gadis cantik dan juga hafal qur’an, senang membaca, dan jago membuat siluet. Rein ini adalah mahasiswi Teknik Lingkungan tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugasnya.

Pertemuan dengan rein, Lefan mendapatkan sesuatu yang tidak ada pada diri kakaknya, Elfa. Ternyata, aura sholeha si rein membuat hati Lefan terasa sejuk dan damai. Lefan ingin dekat dan mengenal Rein lebih jauh, sehingga dia meminta seorang ummahat untuk mengatakan maksud hatinya, dan pesan itu juga sudah diterima Rein, sehingga Rein butuh waktu untuk menjawab, sehingga istikhorah adalah jalan terbaik mencari jawaban dari pertanyaan yang ada pada dirinya,  istikhorahnya menjawab insyaAllah Lefan akan dipertemukan dengan wanita yang lebih baik dan sholeha nantinya.

Si Rein sudah sewajarnya memikirkan soal pendamping hidupnya. Sehingga akhirnya dia menceritakan isi hatinya kepada ayahnya, sosok yang seperti apa yang dia inginkan untuk menjadi suaminya. Yaitu lelaki yang sholeh, yang mampu membimbingnya, mengenal dan mencintai Allah, dan meniti jalan ke syurga.

Akhirnya sang ayah mencari sosok itu, dan teringat kepada seorang pemuda hafidz quran disebuah musolla yang sedang menyetor hafalannya dan terdengar sedikit pembicaraan sang pemuda dengan mentornya, bahwa ia sudah mampu untuk menikah namun belum ada calon. Sang ayah mencari pemuda itu, pemuda itu adalah azka, tapi diperjalanan malah sang ayah dipertemukan dengan pemuda lain, ternyata pemuda ini adalah penulis buku yang menjadi kesukaan rein, pemuda ini mempunyai seorang ayah yang sedang sakit, tapi dalam kesibukan menulis dia selalu mempunyai waktu untuk merawat ayahnya, dia tidak ingin menghabiskan waktu sibuknya hanya untuk urusan pribadi, dan melupakan ayahnya, hal ini pernah juga tersampaikan ke Lefan, saat bertemu di rumah penjaga pemakaman ibunya, sehingga ini juga yang membuat Lefan sedikit terbuka hatinya dan sedikit membuka jalannya untuk menjadi orang baik, selain inginnya untuk menikah dengan gadis sholeha seperti si rein. Di sisi lain, pertemuan rein dan pemuda ini tidak sengaja di rumahnya rein, pemuda itu diajak ayah rein ke rumahnya, sehingga akhirnya mereka berjodoh dan menikah.

Sebuah keputusan dari Rein ini membuat Lefan meneteskan air mata. Dalam tetesan air matanya itulah, puisi Tausiyah Cinta tertulis. Biarlah rangkaian kata di dalamnya itu menjadi bukti proses ikhtiar Lefan. Ikhtiar dalam pencarian jalan untuk selalu dekat dengan-Nya. Ikhtiar menumbuhkan cinta karenaNya.

#Menjadi orang baik banyak ujian, maka keistiqomahaanlah yang sebenarnya sedang diuji
#Amarah dapat diredam dengan mengingat Allah
#Sabar menyejukkan hati
#Jomblo itu menegarkan, tetapi menikah itu menentramkan
#Cinta itu ditumbuhkan, bukan dicari
#Tampan itu berdurasi, tetapi yang mencintai Alquran itu yang menentramkan hati
#Jangan habiskan waktu sibukmu hanya untuk urusan duniawi, sehingga sedikit melupakan waktu untuk membersemai orangtua dengan menjadi anak yang sholeh
#Jodoh sudah ada yang ngatur, tinggal kita saja menjemputnya dengan cara apa
#Lelaki yang baik untuk perempuan baik, perempuan baik untuk lelaki baik

12/26/2015
ERMA SURYANI

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Bedah Film: Dancing In The Rain

“Dancing In The Rain” Film ini bercerita tentang Banyu, seorang anak yang “tidak sama” dengan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *