Home / Pengetahuan Umum / Polusi Cahaya

Polusi Cahaya

Galaksi bima sakti masih dapat dinikmati dengan jelas kurang lebih 100 tahun yang lalu. Manusia masih mampu melihat ribuan bintang yang melintasi langit malam, benda langit sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Namun, saat ini kemampuan untuk melihat benda langit menjadi berkurang. Hal ini disebabkan oleh adanya polusi cahaya. Polusi cahaya secara singkat bisa diartikan sebagai penggunaan cahaya buatan yang berlebihan, salah sasaran atau cahaya yang terlalu terang dan berdampak pada langit malam.

Menurut International Dark Sky Association (IDSA), empat komponen yang digolongkan sebagai polusi cahaya yaitu,

1. sky glow (cahaya yang tampak di langit perkotaan akibat cahaya artifisial)

2. Glare (cahaya artifisial yang menyilaukan atau berlebih)

3. Light tresspas (masuknya cahaya yang tidak diinginkan dari luar ke dalam rumah)

4. Light clutter (sumber cahaya artifisial yang bisa mengganggu penglihatan.

Sky glow merupakan penyebab utama menurunya kualitas langit malam. Sky glow ini terbentuk akibat pemantulan dan penghamburan cahaya oleh molekul dan aerosol di atmosfer.

Polusi cahaya dapat menghalangi para astronom untuk mendapatkan langit malam yang bersih dan mengurangi visibilitas bintang-bintang. Sumber cahaya buatan yang berlebihan pada malam hari juga dapat mematikan satwa liar malam. Cahaya ini akan membingungkan pola migrasi hewan, mengubah interaksi kompetitif hewan, dan menyebabkan kerusakan fisiologis. Populasi burung yang bermigrasi atau berburu di malam hari menavigasi oleh cahaya bulan dan cahaya bintang, sehingga cahaya buatan ini dapat menyebabkan hewan bermigrasi terlalu dini atau terlalu terlambat dan melewatkan kondisi iklim ideal untuk bertahan hidup.

Sementara, dampak bagi manusia adalah terganggunya ritme sikardian. Ritme sikardian akan menghasilkan hormon melatonin, hormon ini akan menginduksi tidur, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan kolesterol. Sehingga jika fungsi kerja hormon ini terganggu, maka akan mengakibatkan kesehatan manusia terganggu. Selain itu, penggunaan cahaya yang berlebih dapat menyebabkan pemborosan energi dan memberi dampak pada terbuangnya 14,7 juta ton karbon dioksida .

Polusi cahaya ini dapat dikurangi melalui penggunaan cahaya secara efektif, yaitu dengan menggunakan cahaya buatan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, menggunakan bola lampu hemat energi. Sementara, untuk pencahayaan di luar rumah bisa diatasi penambahan tudung lampu. Hal ini bertujuan agar cahaya buatan tidak menyebar ke atas langit sehingga dapat meminimalisir cahaya berlebih.

Rizqi Hanifah HS

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *