Home / Hikmah Kehidupan / Self Healing

Self Healing

Self healing

11-16-29-th

Setiap manusia pasti pernah mengalami berbagai kejadian yang memberi berbagai warna dalam hidupnya. Senang, kecewa, sedih, marah, merupakan emosi-emosi yang membuat manusia dapat “merasakan” suatu kejadian.

Menurut Daniel Goleman, emosi adalah setiap dari pergolakan pikiran, kegiatan, bahkan nafsu dan keadaan mental yang berada dalam keadaan hebat dan sedang meluap-luap.

Emosi juga berkaitan dengan suatu keadaan pikiran yang secara psikologi dan biologi memiliki ciri khas tersendiri. Di sisi lain, emosi juga bisa diartikan dengan sebuah dorongan untuk mengambil tindakan.

11-17-42-th

Kondisi emosi sendiri dipengaruhi oleh fikiran, perasaan serta kebiasaan. Kebiasaan mental yang tak sehat, seperti ekspektasi yang berlebihan, tidak menjadi diri sendiri, serta komitmen yang berlebihan dapat membuat kita merasakan kelelahan secara emosional.

Banyak orang yang terjebak dalam hal ini karena menganggap bahwa kesibukan menandakan produktivitas dan kesuksesan. Kita sering merasa lebih sukses, lebih kompeten, lebih penting, dan lebih disukai ketika kita mengambil banyak tanggung jawab yang lebih dari kemampuan kita. Seseorang yang mengalami kelelahan emosi, terlebih pada masa seperti ini, sangat membutuhkan self-healing.

Self-healing adalah proses penyembuhan yang dilakukan oleh diri sendiri secara sederhana agar dapat bangkit kembali. Self healing membuat kita dapat lebih memahami diri sendiri, menemukan akar dari permasalahan kita, dan kemudian menjadi kekuatan bagi diri sendiri untuk bangkit dan dapat melangkah maju. Mungkin akan terasa sulit, namun bukan berarti kita tidak bisa.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan:

1. Me Time

Luangkan waktu untuk dirimu sendiri. Terkadang kita lebih mementingkan orang lain di kehidupan kita, sampai-sampai menganggap diri kita hanyalah pelengkap. Fakta bahwa diri kitalah tokoh utama dalam kehidupan kita sering dilupakan.

2. Berdialog Pada Diri Sendiri

Coba kita tanyakan pada diri kita, apa yang kita inginkan. Mari jujur pada diri sendiri. Satu-satunya orang yang dapat memahami diri kita adalah diri kita sendiri. Mari pahami diri sendiri dan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan.

3. Berdamai Dengan Keadaan

Ingat kembali apa yang membuat emosi kita memburuk dan membuat luka yang membekas dalam hati. Setelah itu, jangan lantas menyalahkan keadaan, karena hanya akan membuat kita semakin lelah. Lebih baik jika kita berdamai dengan keadaan. Anggap kejadian tersebut sebagai pacuan kita untuk menempa pribadi yang lebih baik lagi.

4. Mindfullness

Mindfullness adalah berfikir dengan kesadaran yang penuh untuk mengelola fikiran dan perasaan kita agar dapat memaknai setiap kejadian dengan lebih sehat.

Ada banyak cara dalam melakukan mindfullness, salah satunya adalah berada di tempat atau lingkungan yang tenang. Tenangkan diri, fokus dan coba pahami setiap emosi yg berkecamuk dalam diri dengan penuh kesadaran. Cara ini lebih baik lagi jika dapat kita lakukan secara rutin.

5. Meningkatkan Self-Compassion

Self-Compassion adalah kemampuan untuk memahami keadaan emosi serta respon emosi atas permasalahan yang dialami disertai keinginan untuk menolong diri sendiri. Ini akan meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri, merespon peristiwa buruk dengan perasaan lapang dada, dan selalu berupaya membebaskan diri dari duka yang berlarut.

6. Menulis Ekspresif

Menulis ekspresif adalah mencurahkan segala perasaan kita dalam tulisan dengan gaya bahasa kita sendiri, tanpa harus terpatok pada standar kepenulisan. Ungkapkan saja segala emosi yang kita rasakan saat sedang stress misalnya. Setelah itu, baca ulang tulisan kita sambil memahami dan melihat masalah kita dari sudut pandang yang lain.

Keenam cara tersebut dapat kita lakukan saat menyembuhkan diri kita. Namun, sebelumnya, diperlukan tekad yang kuat dalam melakukan Self-Healing ini. Karena sesuatu yang dilakukan dengan separuh hati tidak akan berefek secara optimal. Sebagai saran dari saya, mari berdamai dengan diri sendiri.

Karena, setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri, bukan?

Sekian yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya minta maaf, kepada Allah SWT saya mohon ampun. Semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nurafnizar Nasution

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *