Had Lampung
Lampung merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian ujung bawah Pulau Sumatera yang terbentuk pada tanggal 18 Maret 1964 dan ibukota terletak di kota Bandar Lampung. Provinsi Lampung memiliki keragaman budaya dan alam yang melimpah seperti yang dijelaskan dalam lagu Lampung yang berjudul “Tanoh Lado”. Lampung identik dengan Siger yang melambangkan kebudayaan Lampung. Selain itu Lampung terkenal dengan kain tapisnya, gajah atau way kambas, serta keripik coklatnya.
Lampung memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui oleh masyarakat diluar Provinsi Lampung. Salah satu keunikannya yaitu Had Lampung atau aksara Lampung yang jarang diketahui. Aksara Lampung seperti perpaduan antara aksara Pallawa (India Selatan) dan huruf Arab. Aksara Lampung terdiri dari induk huruf, anak huruf, lambang dan angka. Induk huruf berjumlah 20 buah yaitu “kagangapabamatadanacajanyayaa larasawahagha”. Sedangkan anak huruf terdiri dari 12 buah dan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
– Anak huruf yang terletak diatas huruf yaitu : ulan (i dan e) bicek (e), tekelubang (ang), rejenjung (ar), dan datas (an).
– Anak huruf yang terletak dibawah huruf yaitu bitan (o dan u) dan tekelungau (au).
– Anak huruf yang terletak di belakang huruf yaitu tekelingai (ai), keleniah (ah), dan nengen (tanda huruf mati).
Aksara Lampung ini sering disebut dengan istilah Kaganga yang berasal dari rangkaian 3 huruf pertama aksara Lampung. Aksara ini biasa digunakan dalam penulisan nama jalan atau daerah. Aksara Lampung sudah mulai dipelajari dari kelas 1 SD. Untuk angka dan lambang jarang digunakan dalam penulisan, baik dibuku pelajaran maupun dalam penulisan nama jalan.
Aksara Lampung terlihat sederhana namun cukup susah untuk menulis dengan benar karena kemiripan huruf satu dengan huruf yang lain serta penulisannya menyesuaikan dengan pengucapan logat masyarakat Lampung asli. Lampung sendiri memiliki dua dialek yaitu dialek O (Nyo) dan dialek A (Api).
Dewi sintawati
KULSAP 28 JUNI 2020
