Home / Pengetahuan Umum / Nature vs Nurture, mana yang lebih penting?

Nature vs Nurture, mana yang lebih penting?

via http://thumbs.dreamstime.com
via http://thumbs.dreamstime.com

Assalamualaykum wr.wb.

Bismillahirrahmanirrahim,

Tidak terasa sudah mendapat jatah kulsap lagi hehe.. Sebenarnya cukup bingung mau kulsap apa. Tapi disisi lain tidakingin menunda lagi apa yang seharusnya segera ditunaikan :3

Untuk mengawali kulsap pada malam hari ini,saya mau mengutip kata-kata dari Malcolm Gladwell (penulis buku terlaris Blink) , bahwa “ kehidupan orang-orang yang sangat sukses, secara langsung atau tidak langsung ada banyak faktor eksternal yang berperan mendukung kesuksesan orang tersebut.”

Oke kulsap kali ini, saya akan membahas topik yang masih menjadi perdebatan dalam dunia perkembangan anak. Perdebatannya, apakah perkembangan anak lebih dipengaruhi oleh nature atau nurture. Mana yang lebih penting? Mana yang lebih menentukan?

Nature mengacu pada kondisi biologis seseorang yang diturunkan secara genetik. Ini meliputi traits/sifat/ciri, kapasitas dan keterbatasan yang diturunkan secara genetik orang tua pada saat pembuahan. Sebagian contohnya adalah postur tubuh, warna bola mata dan penyakit turunan. Nature juga mencakup ciri seperti kemampuan verbal atau level aktivitas fisik yang muncul setelah kematangan perkembangan tercapai di usia tertentu.Nurture mengacu pada semua pengaruh lingkungan yang terjadi setelah pembuahan, mulai dari kesehatan ibu saat mengandung, sampai pengalaman yang dialami langsung oleh anak setelah lahir, baik dalam keluarga, sekolah, lingkungan sosial & budaya secara luas.

Lalu, mana yang lebih berpengaruh dalam perkembangannya? Dr. Donald Hebb, seorang pakar psikologi dari Kanada pernah menjawab pertanyaan para jurnalis yang bertanya manakah yang lebih penting antara nature dan nurture. Dia pun menjawab, “Which contributes more to the area of a rectangle, its length or its width? “. Dari jawaban tersebut yang saya tangkap keduanya penting karena saling melengkapi.hehe

Dan beberapa ilmuan lainnya juga sepakat bahwa keduanya berperan dalam perkembangan anak. Interaksi antara nature dan nurture menentukan bagaimana hasilnya pada anak. Kecerdasan anak misalnya, tetap ditentukan faktor keturunan dan lingkungan (sekolah, nutrisi, dll).

Banyak temuan-temuan menarik dari beberapa riset yang pernah dilakukan, salah satunya tentang kemampuan matematika antara anak laki-laki dan perempuan (Benbow & Stanley, 1983; Johnson & Meade, 1987; Beal, 1994; Jacklin, 1988). Penelitian-penelitian ini menemukan bahwa kemampuan matematika pada anak laki-laki lebih baik daripada anak perempuan. Pakar genius dalam bidang matematika lebih banyak laki-laki dibanding perempuan. Perbedaan hormonal saat pubertas juga membuat perbedaan di otak anak laki-laki dan perempuan, sehingga anak laki-laki lebih unggul dalam matematika. Penelitian ini jelas mendukung pihak yang mengatakan bahwa nature lebih penting.

Lalu apa kata pendukung nurture? Mereka juga mengadakan penelitian tentang isu yang sama yaitu kemampuan matematika (Eccles & Jacobs, 1986; Barinaga, 1994). Mereka mengemukakan bahwa kemampuan matematika kurang dianggap feminin sehingga lingkungan (keluarga, sekolah, dan lainnya) kurang mendukung minat dan usaha anak perempuan dalam matematika. Nilai budaya juga berpengaruh, terbukti di negara Asia jumlah ilmuwan wanita jauh lebih sedikit dibanding jumlah ilmuwan wanita di negara Eropa.Masih banyak penelitian lain yang serupa dan saling menguatkan pendapatnya masing-masing. Jika semuanya dibahas di sini mungkin akan membuat  tambah bingung. Wkwk.. Sebenarnya yang terpenting adalah kita menyadari bahwa keduanya sama pentingnya.J

Michael Gurian dan Dakota Hoyt dalam buku mereka yang berjudul Nurture the Nature: Understanding and Supporting Your Child’s Core Personality (2007), mengemukakan bahwa ada 7 aspek dalam diri anak yang erat kaitannya dengan faktor bawaan/nature yaitu kepribadian, sifat gender, bakat/talenta, gaya belajar, pola mood & perilaku, respon terhadap stres, gaya relasi & ekspresi emosi. Khususnya bakat/talenta, tentu tidak langsung terlihat begitu saja ketika anak lahir meskipun itu ada di dalam dirinya. Seperti yang dikatakan Heraclitus, seorang filsuf Yunani: Our own nature hides from us, but wants to be found. Jadi apa yang menjadi bawaan anak, khususnya bakat tidak serta merta mencuat dari diri anak dan menjadi sesuatu yang istimewa. Talenta butuh dikenali dan dikembangkan.Seperti kutipan berikut ini, “Genes and family may determine the foundation of the house, but time and place determine its form.” (Jerome Kagan).

Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter yang merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah – nature) dan lingkungan (sosialisasi atau pendikan – nurture). Potensi karakter yang baik dimiliki manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini. Dan Berdasarkan penelitian, sifat seseorang sebenarnya selalu berubah dari waktu ke waktu. Jadi bila kita ingin merubah perilaku kita hal pertama yang harus kita cermati adalah faktor yang berada disekiling kita.

Sekian kulsap saya, mohon maaf masih banyak kekurangan 😀

Jogja Istimewa, 20 November 2015

Niqla

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *