Home / Hikmah Kehidupan / Tentang Kejujuran

Tentang Kejujuran

jujur bohong
jujur bohong via ubhatyfa.wordpress.com

Semoga bermanfaat

Alhamdulillahirobbil’alamiin. Hanya kepada Allah kita memuji. Dengan selalu mengingatNya ada keselamatan, bersamaNya ada kebahagiaan memintaNya tidak pernah membuat hati ini kecewa. Tak lupa, semoga shalawat salam dan keberkahan tercurah kepada Rasulullah SAW.

Sebelumnya saya mau sedikit berbagi kebahagiaan terlebih dahulu. Bagi saya itulah bahagianya bahagia, ketika sudah bisa memberi. Walaupun hanya dengan memberi/berbagi cerita. Insyaalloh ada kaitannya dengan conten kulsapnya. Pekan ini saya sangat kagum dan terinspirasi dengan salah satu dosen. Namanya Prof Aman Wirakartakusumah. Beliau very handsome, keren dan kece abis (hehe favorit ibu-ibu dikelas). Meskipun sudah emeritus, tokoh ini sangat disiplin dalam mengajar dan tidak suka keterlambatan. 32 tahun sudah umur profesinya menjadi dosen. Di awal masa profesinya, saat teman sejawat dosen berlomba-lomba mengajukan kenaikan jabatan fungsional, beliau lebih memilih patuh pada “Ethic in Science”. Aturan main naik jabatan adalah punya hasil riset/jurnal sebagai penulis utama. Posisinya banyak dosen yang mengatasnamakan karya anak bimbingnya (skripsi) sebagai karya pribadi walaupun ada modifikasi kalimat dalam jurnal tersebut. Beliau lebih meyakini jika karya itu diakui sebagai karya mahasiswa. “Ini pelanggaran. Dan ini menyalahi kejujuran moral ”, kata beliau. Dan benar sikap beliau ini banyak ditentang beberapa pihak. Akhirnya, selama 7-10 tahun beliau tidak mengajukan kenaikan jabatan fungsional meskipun teman2nya sudah menduduki struktural dekanat atau rektor. Namun demikian, beliau terus memperjuangkan aturan baku kenaikan jabatan tersebut sampai kementrian pendidikan. Singkat cerita, usaha beliau ini membuahkan hasil. Muncullah aturan baru dengan syarat boleh terlibat dalam karya/jurnal (bukan penulis utama). Keadilan mulai beliau rasakan. Allah SWT memudahkan perjalanan karir beliau hingga akhirnya terpilih menjadi rektor.

Kepemimpinan luar biasa beliau semakin nyata diakui sampai tataran pemerintah. Pasca menjadi rektor, pak Aman masih ditugaskan menjadi wakil RI untuk UNESCO di Amerika. Bagi saya merupakan perjuangan kejujuran sosok duta besar yang luar biasa. Kejujuran mahal harganya. Ada sedikit perbedaan antara jujur dan amanah. Jujur itu berbicara apa adanya tanpa mengurangi, sedangkan amanah adalah memenuhi syarat kejujuran itu. Seseorang yang dititipi uang boleh saja mengaku mendapat titipan uang, tapi belum bisa amanah kalau belum menyerahkan titipan tersebut kepada yang berhak menerima. Rasululloh sendiri selalu mencontohkan kejujuran meski dalam keadaan bercanda. Ada seorang nenek yang menanyakan tentang dirinya kepada Rosul. “Tidak ada nenek-nenek di dalam surga” kata Rosul. Nenek kecewa sedih karena merasa sudah melakukan banyak amal sholeh dan berharap bisa meraih surga. Nenek pun menangis. Tapi Rosulullah balik tersenyum hingga mengembang dan menjelaskan kepada nenek bahwa di surga tidak ada nenek-nenek, dengan izin Allah di surga semua penghuni menjadi muda kembali. Tangis nenek berubah menjadi senyum ceria. Begitulah sosok Rosulullah.

Sesungguhnya kejujuran menunjukkan pada kebaikan, kebaikan menunjukkan pada surga, seorang laki-laki benar-benar telah jujur hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Sesungguhnya kebohongan itu menunjukkan pada kedzaliman. Kedzaliman menunjukkan pada neraka. Seorang laki-laki telah berbuat dusta hingga ia di catat di sisi Allah sebagai pendusta. (HR. Bukhori Muslim).

Semoga kejujuran menjadi penentu syurga kita.

Amiiin.

Wallahua’lam Bisshowab.

Rhestu Isworo

19 April 2014

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *