Home / Kabar Terbaru / Ekspedisi Sumpah Pemuda ke Ranukumbolo

Ekspedisi Sumpah Pemuda ke Ranukumbolo

Ekspedisi Sumpah Pemuda ke Ranukumbolo

Image Ekspedisi Sumpah Pemuda ke Ranukumbolo
http://visitlumajang.com

Bismillaah, Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Ba’da tahmid dan shalawat, izinkan saya menuliskan kulsap tentang “Ekspedisi Sumpah Pemuda di Ranukumbolo”. Mohon maaf saya bingung mau dimulai dari mana ceritanya, terserah ingatan saya saja ya, hihihi.

Ranukumbolo, diambil dari bahasa kawi (Ranu: danau, kumbolo: tempat berkumpul) diartikan sebagai danau tempat berkumpul. Ranukumbolo ada pada ketinggian 2400 mdpl di bawah kaki gunung Semeru. Lokasinya termasuk Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kita harus berjalan menyusuri kaki gunung kurang lebih sejauh 11 km dari tempat parkir untuk mencapai tempat ini.

Prosesi upacara yang butuh kesiapan fisik dan mental untuk mengikutinya. Tanggal 27/10/2018 pukul 05.30 rombongan saya berangkat dari Desa Gondanglegi Kabupaten Malang menuju Desa Senduro Kabupaten Lumajang yang berjarak kurang lebih 55 km. Tiba di lokasi pukul 07.45 untuk kemudian harus melakukan pendaftaran ulang yang baru dibuka pukul 08.00 WIB. Setelah mendapatkan pengarahan terkait tata tertib pendakian, rombongan saya mulai mendaki pukul 09.30 WIB. Suka, duka, derai air mata dan keringat baru dimulai. Selama perjalanan kita teriming-imingi untuk segera sampai pada 4 pos peristirahatan yang telah disediakan, karena begitu lelahnya kaki melangkah. Terutama saya yang baru pertama ini melakukan pendakian ke gunung beneran.

Udara dingin serta hilangnya sinyal turut menyertai kekhusyukan kami dalam menikmati indahnya hutan Semeru yang tergolong masih asri. Belum lagi debu dan guyuran hujan yang silih berganti datang menyambut para pendaki. Namun, ada saja guyonan maupun hal menarik yang mampu mengusir sebentar rasa letih yang mendera. Ramahnya para pendaki yang saling memberikan semangat maupun sekedar mengucap permisi, atraksi dari para satwa maupun lambaian bunga warna warni penghuni hutan, juga segarnya buah maupun minuman yang dijajakan di setiap pos membuat semangat untuk mencapai target muncul kembali. Apalagi saat berada di pos 4 yang menyuguhkan pemandangan danau Ranu Kumbolo tanpa aling-aling apapun, MasyaAllah walhamdulillaah.

Sampailah saya di tempat pendirian tenda pada pukul 16.15 WIB untuk kemudian membangun tenda dan persiapan shalat, sambil meluruskan tubuh menikmati pemandangan yang ada. Pada malam hari, tak ada hal istimewa yang saya lakukan kecuali menikmati dinginnya malam disertai sorot rembulan yang terang menyinari. Disini, para pendaki dilarang membuat api unggun karena ditakutkan terjadi kebakaran hutan, namun jika ada yang ingin api-api tetap disediakan oleh para pedagang yang sudah mendapatkan pengarahan dari pihak taman nasional bromo tengger semeru. Fasilitas di tempat kemah juga terus diperbaiki. Sekarang sudah tersedia kamar mandi dan makanan instan dengan harga yang ditentukan. Pendakian rasa di lapangan sebelah rumah, hehehe.

Namun, kita dilarang mandi, cuci, kakus bahkan wudu langsung di danau Ranu Kumbolo. Sebab apa?

Menurut petugas, air disana masih disucikan oleh umat agama Hindu Budha untuk melengkapi ritual keagamaannya. Jadi, kita harus mengambil dulu beberapa botol untuk digunakan jauh dari danau apabila kita ingin menikmati segarnya air danau. Dan yang paling penting adalah larangan untuk buang sampah disana. Semua sampah dihimbau untuk dibawa pulang kembali atau dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan.

Dalam rangka memperingati sumpah pemuda, sampah yang berhasil dikumpulkan bisa ditukar dengan gantungan kunci di tempat yang telah ditentukan, namun didalamnya dijamin tidak ada sampah kotoran, tisu basah dan pembalutnya. Karena petugas sangat mewanti-wanti beberapa sampah tersebut.

Di hari berikutnya, 28/10/2018 upacara peringatan sumpah pemuda dilakukan pada pukul 07.00 WIB dipandu oleh anggota TNI dan pecinta alam yang sudah ditunjuk. Tidak begitu lama, namun rasa lega menyeruak seketika ketika teks sumpah pemuda telah dibacakan. Inilah yang kami tuju, turut serta melestarikan agenda tahunan Lumajang dan menjadi tourist penikmat kekayaan daerah yang ada.

About Admin

Check Also

JABAR JUARA WTP

Jabar juara WTP (7 tahun berturut-turut mendapatkan WTP) Baiknya pengelolaan keuangan suatu daerah, merupakan salah ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *