Home / Hikmah Kehidupan / Sains Dalam Al Quran

Sains Dalam Al Quran

Sains Dalam Al-Quran

11-49-16-th

Bismillah, Saya akan menyampaikan KulSap

Sudah dimaklumi bersama bahwa setiap planet di angkasa tunduk pada suatu orbit statis. Ia bergerak pada orbit itu dan tidak pernah melenceng darinya.

Bulan berputar pada porosnya dan pada saat yang sama ia berevolusi mengelilingi bumi dalam suatu orbit statis. Bumi berputar pada porosnya setiap 24 jam sekali, dengan kecepatan konstan kira-kira 1.600 kilometer per jam.

Namun, pada saat yang sama, bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam suatu orbit statis setiap 365 hari sekali, dengan kecepatan 30 kilometer per detik. Pada setiap 365 hari itulah bumi kembali ke tempatnya semula.

Matahari pun sama. Ia melakukan rotasi pada porosnya sendiri setiap 25 hari sekali, dan pada saat yang sama ia berevolusi mengelilingi suatu titik statis dalam galaksi Bimasakti dalam suatu orbit statis setiap 250 juta tahun sekali, dengan kecepatan 250 kilometer per detik.

Komet Halley yang dilihat manusia setiap hari, sejak Allah menciptakan langit dan bumi, ia terus bergerak dalam suatu orbit tanpa pernah melenceng walau hanya seujung kuku dari orbit itu. Titik terdekat dengan bumi yang pernah ia lalui berjarak 300 juta kilometer.

Ia memiliki ekor yang panjangnya mencapai 93 juta kilometer. Manusia khawatir kalau-kalau komet Halley bergerak lurus sehingga menabrak bumi, sementara ayat Alquran yang mulia mengatakan, “Sungguh, Allah yang menahan langit dan bumi agar tidak bergeser.” (Fathir: 41).

Sesungguhnya, keberadaan komet di orbitnya selama jutaan tahun, bumi di orbitnya selama jutaan tahun, dan matahari di orbitnya selama jutaan tahun, merupakan suatu bukti nyata akan kebenaran Alquran, di mana ia mengatakan, “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Yasin:40).

Demikian pula 10 planet, di antaranya Bumi, Venus, Jupiter, Saturnus, dan Merkurius, yang semuanya berevolusi mengelilingi matahari pada orbit yang statis dan dengan kecepatan konstan. Planet-planet itu berjalan dan kembali lagi ke tempatnya semula pada suatu siklus waktu tertentu secara konstan.

Setiap orbit berbeda dari orbit yang lain sehingga tidak terjadi tabrakan di antara planet-planet yang berada di dalam sistem tata surya. Tata surya secara keseluruhan juga tunduk pada suatu orbit statis. Ia pun berevolusi mengelilingi suatu titik statis yang terdapat di dalam galaksi Bimasakti. Satu siklus revolusi tata surya membutuhkan 250 juta tahun, dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

Hal yang lebih mengagumkan dari semua itu dengan segala kerumitan yang ada pada sistem orbit-orbit tersebut, bahwa galaksi Bimasakti beserta seluruh bintang-bintang yang ada di dalamnya juga berotasi pada porosnya setiap 250 juta tahun sekali dan pada saat yang sama juga tunduk pada suatu orbit statis di alam semesta. Bimasakti berevolusi pada orbit itu dengan kecepatan 400 ribu kilometer per detik.

Dengan demikian, kita bisa tegaskan bahwa sesungguhnya akal manusia tidak bisa mengukur, walaupun hanya sedikit, sejauh mana kekuasaan Allah-Pencipta langit dan alam semesta.

Diadaptasi dari www.portalsatu.com

Rangga Alif Faresta

About Admin

Check Also

Sandwich Generation yang Merdeka

Sandwich Generation yang Merdeka Disadur dari Webinar Financial Yaumi Indonesia, narasumber Kak Kaukabus Syarqiyah, SE., ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *