Home / Dakwah / Seni Menghafal Ayat dan Surat: Metode Bagi Orang Sibuk

Seni Menghafal Ayat dan Surat: Metode Bagi Orang Sibuk

Catur Wulandari

MJR-SJS 1

A. Persiapan Sebelum Menghafal

Ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk mempermudah menghafal, yaitu:

1. Mencari Sahabat

Akan lebih baik jika kita sudah mempunyai beberapa orang untuk berkomitmen menghafal bersama, minimal satu deh. Dengan sahabat, kita bisa membuat jadwal bersama sehingga lebih disiplin untuk menghafal. Akan ada orang yang menyimak hafalan kita saat waktu setoran. Akan ada yang menegur saat salah menghafal. Akan ada yang menyemangati bila dalam kondisi malas.

2. Hindari musuh terbesar

Ketika seseorang berusaha keras menghafal, namun ia tetap berbuat maksiat, maka tindakannya sama dengan orang yang meniup balon yang bocor, alias pekerjaannya sia-sia saja.
Hafalan akan bertahan bila kita bersedia selalu dekat denganNya. Sedangkan orang yang masih suka berbuat dosa akan merasa kesulitan untuk membaca maupun muroja’ah.

3. Pastikan bacaan sudah benar

Kesalahan dalam membaca akan berlanjut pada kesalahan dalam menghafal. Jadi, sebisa mungkin kita harus memastikan bahwa bacaan kita sudah benar.

4. Buatlah jadwal menghafal

Buatlah jadwal secara tertulis lalu tempelkan di tempat yang mudah terlihat, misal di lemari ataupun pintu kamar.
Manfaat membuat jadwal adalah:
1). Memperkuat niat
2). Memastikan kapan hafalan akan dimulai
3). Mengatur stamina
4). Memastikan kapan hafalan akan selesai.

B. Menghafal

Ada beberapa rambu yang harus diperhatikan dalam menghafal, yaitu:

1. Perlakukan tiap ayat sebagai tamu kehormatan.

Setiap ayat Al-Qur’an adalah kalam Allah, maka sudah sepantasnya kita melakukan yang terbaik untuk membaca dan menghafalnya, layaknya seperti menyambut tamu kehormatan.
Bagaimana caranya?
Sambutlah dengan suka cita, wajah berseri-seri dan niat yang bersih. Jangan pernah berharap Al-Qur’an akan singgah lama dalam hati dan ingatan orang yang memperlakukannya dengan kasar dan sembrono. Sama seperti kita bertamu, jika dilayani dengan kasar oleh tuan rumah, kuatkah menetap lama?

2. Menghafal dengan suara nyaring

Manfaatnya adalah:
1). Ikut membantu konsentrasi dalam menghafal
2). Menjadikan alat pengucapan terbiasa melafalkan dengan benar
3). Membantu pendengaran sebagai alat perekam turut bekerja.

3. Jangan remehkan satu huruf pun

Dalam menghafal hendaknya tetap perhatikan apa yang sedang dilafalkan. Tetap merasa bersalah saat bacaan yang disetorkan masih banyak keliru. Dan hindari menghafal dalam jumlah banyak saat kondisi hafalan masih banyak salah pelafalan. Sama seperti orang memasak. Saat memasak sedikit tapi enak, pasti banyak dapat pujian. Namun saat memasak banyak tapi tidak enak, bagaimana penilaiannya?

4. Berhentilah saat waktu telah habis

Saat waktu untuk menghafal yang tercantum dalam jadwal sudah habis, hendaknya kita berhenti walaupun target hafalan belum tercapai. Tubuh pun perlu isirahat sejenak. Setelah itu, carilah waktu senggang untuk kembali menghafal ayat tersebut. Ingat, tetap fokus dengan ayat yang belum dihafal itu ya, agar tidak memecah konsentrasi.

5. Berhentilah saat target hafalan telah tercapai

Saat target hafalan sudah selesai namun waktu masih tersisa, hendaknya kita tidak menambah hafalan. Lebih baik digunakan untuk muroja’ah hafalan yang sudah tercapai tsb sampai waktunya habis.

C. Menjaga Hafalan
Jika sudah menghafal ayat-ayat maupun surat Al-Qur’an, kita perlu mengetes apakah ayat tsb telah dihafal dengan baik. Bagaimana caranya?

1. Baca tiga kali berturut-turut dan tidak ada kesalahan.

Apabila kita bisa mengulang bacaan surat tiga kali berturut-turut tanpa kesalahan satu huruf pun, maka kita sudah menghafal dengan baik. Namun jika masih ada kesalahan, berarti kita belum menghafalnya dengan tuntas.

2. Minta orang lain mengetes hafalan untuk melanjutkan bacaan.

Jika kita bisa menghafal surat dari ayat awal hingga akhir dengan lancar, belum tentu kita bisa melanjutkan bacaan dari tengah surat. Oleh karena itu, kita butuh bantuan orang lain untuk megecek hafalan kita. Caranya minta seseorang untuk membacakan sebuah ayat dalam surat tertentu, lalu kita melanjutkan lafalan ayat berikutnya. Jika kita bisa melakukannya, berarti kita telah mengenal surat itu dengan detail.

3. Membuat Game

Beberapa game yang dpt dimainkan utk membantu memperkuat hafalan kita yaitu:
A. Membaca berkelompok tiap ayat bergantian.

Caranya: beberapa org duduk melingkar tanpa membuka Al-Qur’an. Kemudian mulailah melafalkan sebuah surat secara bergantian. Org pertama membaca ayat pertama, lalu ayat kedua dilanjutkan oleh org kedua, begitu seterusnya sampai ayat terakhir selesai dilafalkan.

B. Membaca berkelompok beberapa ayat bergantian.

Caranya: beberapa orang duduk melingkar tanpa memegang Al-Qur’an. Seperti cara permainan di atas, namun tiap orang bergantian membaca beberapa ayat. Misal orang pertama membaca ayat 1-3, orang kedua membaca ayat 4-6 dan seterusnya.

C. Membaca berkelompok dari ayat terakhir.
Caranya: sama seperti game pertama di atas, namun hafalan dimulai dari ayat terakhir secara bergantian sampai ayat pertama.

4. Muroja’ah di setiap kesempatan.
Setiap hari pasti kita memiliki waktu luang seperti saat berkendara, duduk di perjalanan kendaraan umum, menunggu ibu belanja atau menunggu dosen datang. Nah waktu-waktu tersebut bisa kita gunakan untuk muroja’ah atau mengulang lagi apa yang telah kita hafal. Hal ini agar hafalan kita tetap kuat dalam memori pengingat.

5. Membaca hafalan dalam shalat
Ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dihafal perlu kita muroja’ah selalu dengan melafalkannya dalam shalat sebagai bacaan setelah Al-Fatihah. Tujuannya agar hafalan tersebut tidak pudar dalam ingatan dan memperlancar hafalan kita.

D. Beberapa Kesalahan dalam Menghafal Al-Qur’an

Ada beberapa kebiasaan yang salah oleh para penghafal Al-Qur’an, diantaranya:

1. Menghafal karena terpaksa
Pada awalnya kita menghafal karena berkomitmen pada sebuah janji, namun jangan menghafal dengan perasaan terpaksa. Niat yang baik sangat perlu dijaga karena menghafal Al-Qur’an adalah sebuah ibadah.

2. Menghafal mendekati hari setoran.
Misal saat hari Ahad akan setoran hafalan, kita baru mulai menghafal di hari Sabtu, atau saat Ahad pagi, atau bahkan beberapa menit sebelum setoran. Sehingga saat setoran, hafalan pun langsung buyar dan menghilang.
Pernah mengalami?
Jika sering melakukan seperti itu, jangan heran jika yang terjadi adalah hafalan tidak bertambah di setiap pekan, bahkan akan hilang semua.

3. Menghafal dengan suara pelan.
Menghafal dengan suara pelan memang cukup tenang, tapi membuat proses menghafal tidak optimal. Menghafal dengan suara nyaring (bisa didengar oleh orang yang berada di dekat kita secara jelas) dapat membantu konsentrasi kita dalam menghafal sehingga bisa fokus pada ayat yang dilafal saja.

4. Setoran sambil mengharap bantuan
Banyak orang yang sering berhenti melafalkan hafalannya karena lupa, dan sering pula dibantu oleh temannya untuk mengingatkan awal ayat tersebut. Jika hal itu diulang berkali-kali, maka dapat disimpulkan bahwa org tersebut hanya mengharap bantuan dari orang lain untuk melanjutkan hafalannya. Hal itu bisa jadi kebiasaan yang salah jika tidak diperbaiki dgn baik.

5. Malas mengulang hafalan
Jika proses menghafal sudah selesai, tak ada jaminan bahwa hafalan tersebut akan abadi dalam ingatan. Setiap ada kesempatan, hendaknya kita mengulang-ulang hafalan agar tidak hilang dalam ingatan kita.

Sumber:
Buku Metode Tercepat Menghafal Al-Qur’an bagi Orang Sibuk (Pegawai Kantoran, Mahasiswa maupun Pelajar), karya Ahda Bina Afianto, Lc.

Ahad, 30 Desember 2018
Pontianak Bumi Khatulistiwa

About Admin

Check Also

Palestina

Assalamu’alaykum.. Holla teman teman mjr sjs.. semoga tetep dalam lindungan Allah yaa.. Baik, dikesempatan ini ...

One comment

  1. Terima kasih. Jazakumullaahu khair

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *