Bismillah..
Kulsap saya pekan ini diambil dari buku “Mendengar Nyanyian Sunyi” karya Urfa Qurrota Ainy.
Buku ini menjadi catatan penjelajahan kepribadian manusia yakni ekstrovert dan introvert.
Carl G. Jung menggunakan istilah ekstroversi dan introversi untuk membedakan dua sikap seseorang dalam mengelola dan mendapatkan energinya.
Sebagian orang mendapatkan energi dari _outer world_ atau ‘dunia luar’, seperti dengan terlibat dalam hubungan interpersonal. Sebagian lain menikmati _inner world_ atau ‘dunia’ dalam dirinya sendiri, dunia ide, dunia imajinasi, dan dunia interpersonal. Pusat energinya ada pada dunia di dalam dirinya.
Mari kita simak Kisah Termos dan Mug Keramik berikut.
Termos dan mug keramik memiliki fungsi dasar yang sama, yakni perabot minum. Semua orang setuju tentang itu. Tapi, secara teknis mereka dipakai dengan cara kerja yang berbeda, sesuai dengan komponen-komponen yang menyusun keduanya.
Termos, dengan komponen penyusun yang kurang lebih terdiri dari logam, yang berfungsi sebagai suhu minuman, dilapisi oleh bahan isolator, dan ruang hampa yang melingkupi jarak antar keduanya, ia mampu menyimpan dan menjaga kalor di dalam sehingga tak melimpah ke luar. Begitupun udara di luar tidak akan mempengaruhi suhu di dalam.
Namun, termos berbeda dengan mug keramik. Mug keramik tidak didesain untuk menyembunyikan panas di dalam seperti halnya termos. Dengan keramik yang menjadi bahan dasarnya, ia justru menghantarkan panas secara sempurna. Sehingga tanganmu akan merasa hangat atau dingin ketika menggenggamnya.
Termos dan mug keramik dianalogikan dengan kepribadian manusia.
Tipe termos serupa introver, yakni tipe yang pandai menyembunyikan perasaannya dengan apik, tidak terduga dari luar. Tidak juga terpengaruh oleh bermacam musim yang berganti-ganti. Lebih kurang, seperti termos yang pandai menyembunyikan panas di sistem dan tidak terpengaruh oleh suhu di lingkungan. Introver bisa sebeku perairan arktik. Tapi, ada saatnya ia meledak-ledak, berkobar bagai api. Buruknya, ia tidak pernah bisa memprediksi kapan ledakan itu terjadi. Orang seperti ini tidak punya banyak kemauan. Kunci kebahagiaan bagi dirinya dengan menjadi apa adanya. Ia tidak butuh banyak pengakuan manusia untuk menjadi bahagia.
Sedangkan tipe mug keramik adalah tipe blak-blakan seperti ekstrover. Ia bisa dengan mudah menampakkan apa yang tengah bergejolak di hatinya. Persis seperti si mug keramik yang mengonduksikan panas dari sistem ke lingkungan. Orang-orang bertipe ini adalah orang jujur. Bahkan terlalu jujur. Kejujurannya bahkan terbaca tanpa ia perlu berkata-kata. Gesturnya cukup mewakili semuanya. Ekstrover seringkali terlalu cepat memutuskan. Kata-katanya meluncur lebih dulu dari pikirannya.
Ekstrover dan introver menjadi pelajaran kepribadian bagi kita dan memahami orang lain. Karena sejatinya, kita akan dipahami orang lain setelah kita pandai memahami orang lain.
Jazakillah
Ummu Zunairoh
