Home / Bedah Buku / Prophetic Learning

Prophetic Learning

via
via http://1.bp.blogspot.com

Judul buku : Prophetic Learning
Pengarang: Dwi budiyanto
Penerbit: Pro U media
Jumlah halaman: 268 halaman.

Prophetic learning-menjadi cerdas dengan jalan kenabian. Buku ini sangat menarik, dimana menjelaskan cara belajar yang menimba dari pengalaman generasi pemenang, dari khazanah sejarah emas islam. Sehingga kita tidak bertanya lagi : mengapa ilmu yang dipelajari di masa sekolah, atau di perguruan tinggi tidak memiliki efek dalam membentuk sikap hidup keseharian pembelajarnya?

Pertama, terkait bagaimana seorang muslim belajar? Di dalam kisah di buku ini diceritakan bahwa, ketika imam malik di minta harun al rasyid untuk datang mengajar anakny ke kediamannya, imam malik malah berkata :

“ilmu itu datang dari lingkungan kalian. Jika kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya ia jadi hina. ILMU HARUS DI DATANGI, BUKAN MENDATANGI”

Kalimat itu menegaskan bahwa setiap pembelajar harus memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam belajar. Sayangnya, kita selama ini belajar tanpa semangat dan motivasi yang kuat.

Sayyid Quthb pernah menjelaskan ketika ditanya :
Apa keistimewaan generasi pertama islam , sehingga mereka mampu melakukan lompatan luar biasa memimpin peradaban dunia?

” Kehebatan generasi sahabat bukan semata mata karena disana ada Rasulullag, sebab jika ini jawabannya berarti Islam tidak rahman lil’alamin. Kehebatan mereka terletak pada semangat mereka
untuk belajar lalu secara maksimal berupata mengamalkannya. “

Kedua, kita harus cerdas menata pikiran.
Kalau kita memikirkan kebahagiaan, kita akan bahagia. Kalau kita berpikiran sedih, kita akan menjadi sedih. Kalau kita berpikiran bisa , insya Allah kita akan bisa. Jika kita berpikiran kita gagal, maka bisa jadi kita akan gagal. Pikiran menentukan tindakan kita.

Ketiga kita harus cerdas menata mental.
Ingat dengan kisah thariq bin ziyad yang membakar perahu pasukanny ketika hendak menaklukan spanyol?
Thariq bin ziyad sukses menata mentalnya. Dengan membuat piliihan satu2 nya untuk bisa menaklukan spanyol. Tak ada lagi kesempatan untuk mundur. Thariq bin ziyad menepis pikiran pasukannya untuk mundur dan lari dari pertempuran.

Keempat, cerdas menata fisik. Keadaan fisik akan mempengaruhi situasi akal dan jiwa kita. Jika fisik kita sehat dan bugar, maka ia akan mempengaruhi kondisi akal kita menjadi lebih jernih.

Terakhir, kita tak sekadar cerdas. Cerdas saja tanpa memiliki karakter yang kuat akan susah untuk memimpin , bahkan cenderung merusak. Berkarakter tanpa kecerdasan yg dimiliki, akan susah untuk mempengaruhi dan mengarahkan perubahan.

Proses belajar yg kita lakukan semestinya tidak berhenti sebatas scoring saja. Proses itu harus berlanjut sampai pada pembentukan pribadi muslim yang unggul dan prestatif.

Seperti nasehat imam syafi’i :
“Kalau saya hidup , saya tidak akan kehilangan makanan. Kalau saya mati, saya tidak pernah kehilangan kuburan. Cita citaku adalah cita cita seorang pemimpin. Dan jiwaku adalah jiwa yang merdeka yang melihat kerendahan sebagai kekufuran”

“Tuntutlah ilmu pengetahuan karena dengan ilmu akan menimbulkan rasa takut kepada Allah” – muadz bin jabal

Wassalam

Bandung, 290415
Ikrim Maizana

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Percepatan Rejeki Dalam 40 Hari

Bedah buku berjudul Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.karya Ippho santosa(pakar otak kanan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *