Home / Bedah Buku / Review : Novel Bumi Cinta

Review : Novel Bumi Cinta

Assalamu’alaykumwr wb,

Kulsap 7 Desember 2018
ODOJ MITI MJR-SJS 1
Diah Anindiah Said
Review Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman el Shirazy

Buku : Bumi Cinta (Sebuah Novel Pembangun Jiwa)
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Author Publishing (BASMALA)
Ukuran Buku : 14 x 21 cm, Soft Cover
Tebal buku : 4cm
Jumlah Halaman : 546 halaman
ISBN : 978-979-3604-35-0

download (2)

Tentang perjalanan yang belum berakhir di bumi cinta.

Bumi Cinta merupakan salah satu novel yang lagi-lagi mengangkat kehidupan seorang mahasiswa Indonesia di negeri rantau. Kang Abik sebagai penulis berhasil menciptakan sebuah ritme yang apik dan tiap trek yang terlewati memiliki pesan tersirat.

Berlatar Kota Moskwa, Kang Abik menceritakan Kisah Ayyas yang mempertahankan imannya sebagai pemuda muslim di tengah kehidupan Moskwa, Rusia. Muhammad Ayyas seorang pemuda pandai, cerdas, dan merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir program S-2 yang tengah merampungkan TESISnya di salah satu universitas di India bidang sejarah. Guna menyelesaikan studi tersebut, oleh pembimbingnya, ia diberi petunjuk untuk menggali sejarah peradaban islam di Moskow, Rusia. Sebenarnya untuk membuat penelitian tersebut, Ayyas tidak perlu bersusah payah datang tetapi petuah professor pembimbing meyakinkan bahwa dia memang harus ke sana.

Ayyas kemudian tidak hanya sekadar pergi menuntut ilmu di negeri dengan penganut paham seks bebas juga pornografi tersebut dengan dasar menyelesaikan tesis. Namun, Ayyas mengajarkan dimanapun kita berpijak jangan pernah melupakan satu Yang Esa. Hidup di Rusia adalah sebuah pilihan termasuk hidup satu apartemen dengan dua orang wanita cantik yang tentunya dapat menggugurkan iman. Bukan dua, tetapi bahkan lebih, termasuk asisten profesor pembimbing yang tidak kalah cerdas nan jelita. Ujian begitu berat.

Selain godaan karena wanita, pertahanan keimanan Ayyas pun diuji. Agen-agen Yahudi berusaha membuat rencana-rencana jahat untuk menjatuhkan pemuda Islam seperti Ayyas. Mulai dari meletakkan tas ransel yang telah diisi bahan peledak ke dalam kamar Ayyas kemudian menghubungi kepolisian Rusia agar menggerebek kamar Ayyas hingga menjebak Ayyas sebagai pelaku pembunuhan seorang warga Rusia.

Dalang dibalik aksi tersebut adalah Ben Solomon yang dibantu oleh anak buahnya bernama Linor. Linor yang merupakan seorang aktivis yahudibegitu amat tidak mencintai islamislam baginya adalah bumerang bagi kaumnya. Dalam paham Yahudi, ditanamkan bahwa Muslim adalah teroris. Melalui tangan Linor, banyak nyawa yang terenggut, banyak tulisan anti islam bertebaran. Termasuk seorang lelaki Indonesia bernama Ayyas. Lelaki itu harus lenyap, setidaknya ia akan mati ditertawakan dan Islam dicap sebagai agama teroris.

Wanita cantik berdarah dingin yang pandai bermain biola tersebut adalah anak tak bersalah yang tidak tahu apa-apa tentang hidupnya. Sampai kemudian, Madame Ekaterina yang tak lain adalah ibunya menceritakan hal tersebut. Linor berubah. Ia mulai mengkaji Islam untuk mencari petunjuk hidup (termasuk mencari Yusuf seperti yang termaktub dalam Quran).

Selain Ayyas dan Linor, penggambaran tokoh Yelena, seorang gadis atheis radikal sangat apik. Mengutip sebuah percakapan dalam novel ini: “Siapakah yang kau sebut saat kau hampir mati karena kedinginan?” tanya Ayyas. Yelena terdiam. Pertanyaan yang sama terus berulang hingga akhirnya dengan terbata Yelena menjawab, “Tuhan.”

______

About Admin

Check Also

Percepatan Rejeki Dalam 40 Hari

Bedah buku berjudul Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.karya Ippho santosa(pakar otak kanan ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *