IKHLAS
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum. Alhamdulillah di pagi yang terang, mari kita panjatkan rasa syukur kita pada Allah SWT dengan bekerja dengan beramal dan belajar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah jadi teladan alam dalam keimanan. Jika apa yang disampaikan baik, itu semata dari Allah dan jika jelek itu semata dari salah Ian sendiri.
Disini Ian ingin mengangkat sebuah tema tentang ikhlas. Maaf ya kalau ini nggak berkesan kulsap tapi terkesan curhat. Ketika dengar kata ikhlas. Ian selalu ingat cerita pas DM 1 di KAMMI. Ada seorang peserta yang bertanya, “Kang gimana caranya kita bagi waktu antara KAMMI dan kampus, apakah harus 50-50 atau 100?”
“Ya harus 100 akh. 100% ke KAMMI 100% juga ke kampus”
“Caranya?”
“Antum bagi bagi waktu dan ikhlas”.
Lama bingits Ian nelen kata kata ini. Kalau antum bagi 50% ke KAMMI dan ke kampus maka antum nggak akan jadi di kedua duanya. Omaygat apalagi inilah. Runtuk waktu tu.
But, seiring berjalannya waktu ane jadi paham banyak. Apa ikhlas tu meski asli ane sendiri kadang nggak bisa mengkondisikan hati buat ikhlas. Saat enak belajar dipanggil rapat. Saat enak rapat inget tugas. Saat kerjain tugas inget ortu. Saat inget ortu inget masalah muter muter-muter aja tuh otak, sampe ane lupa ini udah sampe mana.
Back to ikhlas kawan. Al Izzah bin Abdul Salam berkata ” Ikhlas adalah perbuatan seorang mualaf yang semata mata dikerjakan karena Allah SWT dia tak mengharap pengagungan dan penghormatan dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”.
Abu Usman berkata, ” Ikhlas adalah melupakan pandangan mahluk, dan selalu memandang Allah”. Abu Huzaifah Al Marasyi berkata, “Ikhlas adalah kesesuaian perbuatan seseorang hamba antara lahir dan batin”. Ali Fudhail bin Iyadh berkata, “Meninggalkan amal karna manusia adalah riya’, beramal karena manusia syirik dan ikhlas adalah saat Allah mengamalkan kamu dari keduanya”.
Berbicara tentang keihklasan kita bisa banyak melihat film tentang ikhlas dalam box office Sirah Nabawiyah yang dimana jangankan harta yang ditinggalkan demi iman. Istri dan anakpun ditinggalkan. Lihat di episode baiat aqabah sampai hijrahnya Umar. Luar biasanya maka tak heran jika para sahabat adalah aktor dan aktris langit yang mengusung terpopuler dalam layar lebar yang bercerita tentang keikhlasan.
Ada lagi hadis yang memberi kita pelajaran tentang urgensi dari keikhlasan, yaitu di suatu halaqah, nabi pernah bersabda bahwa pada hari kiamat nanti, orang yang mati syahid, yang menuntut ilmu dan menghafal Qur’an, yang berinfak. Tapi ketika dihisab mereka semua masuk neraka karna diantara mereka sedikit sekali orang yang ikhlas. Panggilan ahli badar, ahli ilmu, ahli sedekah lebih sering kita kejar ketimbang menangkap cahaya ikhlas yang berpendar. Sayang sekali gedung yang dibangun tinggi akhirnya roboh setelah 2 atau 3 menit peresmian karna kita membangun sebuah gedung berlantai 100 diatas tanah yang becek.
Hadist diatas mengajarkan kita pada sebuah esensi keihklasan yang tak tercampur dengan syirik sedikitpun. Jika ikhlas adalah emas maka emas itu adalah emas murni yang tidak tercampur perak sedikitpun.Mungkin cukup sekian saja ya. Maaf nggak bisa berpanjang panjang karna memang sudah segini tingginya. Terimakasih sudah membaca. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
RIAN AMANI
