Home / Dakwah / Kita menang, Kita kalah. Sebabnya apa ?

Kita menang, Kita kalah. Sebabnya apa ?

Perang Badar
perang badar via 1.bp.blogspot.com

Alhamdulillah wa syukurillah..

Apa Kabar Semua, semoga teman” sekalian dalam keadaan baik, jasadiahnya, fikriahnya dan ruhiahnya.. Amin. Melihat kondisi kita saat ini yang sedang menanti buah hasil dari kerja keras kita. saya ingin menyampaikan beberapa hal, tema besarnya seperti yang telah saya tulis di atas, Kita menang, Kita kalah. Sebabnya apa ? Menang Kalah memang suatu kondisi yang tidak bisa di alami bersamaan, kedua kondisi itu bagaikan jalur yang selalu bertolak belakang. Umat Islam sudah pernah merasakan kedua kondisi tersebut. namun yang perlu diketahui kita menang, Kita kalah sebabnya apa?. untuk itu mari kita ambil ibrah dari dua perstiwa besar. Perang Badar dan Perang Uhud. dua perang yang memiliki hasil akhir berbeda, keduanya mewakili kondisi umat islam saat menang dan kalah.

  1. Perang badar, ini merupakan perang pertama yang dialami Rasul dan para sahabat.“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” (Al Anfal: 45 – 47) Ayat diatas menjelaskan mengapa umat islam menang dalam perang badar.padahal jika di lihat, dengan pengalaman yang pertama, ketersediaan kader dan perlengkapan yang kurang seharusnya akan sulit bagi kaum muslimin meraih kemenangan. akan tetapi karena keteguhan hati yang kuat, ketaatan yang tertancap dalam diri mereka, ketaatan, tidak saling berbantah- bantahan serta kesabaran yang amat luar biasa. semuanya menjadi sangat mungkin. inilah yang sehursnya dimiliki oleh setiap kader,
  1. Dan Mengapa kamu heran ketika ditimpa musibah (Kekalahan pada perang uhud), padahal kamu telah menimpahkan musibah dua kali lipat (kepada musuh- musuhmu pada berang Badar) Kamu Berkata, “dari mana datangnya (kekalahan) ini ?” Katakanlah “itu dari kesalahan (dirimu) sendiri.” Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Ali Imran : 165) Ayat di atas turun sebagai gambaran dari perang Uhud. semua yang di sini sudah pasti tau kisah perang uhud, maka mari kita mengambil hikmah dari perang ini :
  2. Segala sesuatu haruslah bersesuaian dengan sistem dan aturan yang telah di tetapkan. ya, dalam peperangan ini kita kalah dikarenakan tidak mengikuti sistem dan aturan yang ada. pasukan pemanah lebih memilih untuk turun dan membantu untuk mengumpulkan ghanimah. padahal Rasul telah memerintahkan mereka untuk tetap berada di bukit uhud bagaimanapun kondisinya. di sinilah letak kekalahan kita. tidak mengikuti sistem dan aturan, Siapa yang mengkuti sistem dengan baik, ia akan berharsil dan siapa yang mengabaikannya ia akan gagal. Tidak ada langkah dan perbuatan kecuali harus seirama dengan sistem yang sudah ada. termasuk dalam menjalankan tugas Dakwah komitmen ini harus selalu dipertahankan. Jangan sampai ada langkah apapun yang kemudian menyebabkan hancurnya smua usaha yang telah di bangun. seorang aktivis dakwah harus selalu menyadari makna ini. karena tidak mustahil sebuah kesalahan kecil yang dianggap remeh, lama kelamaan akan menjadi besar.
  3. Allah tidak pernah berbuat dhalim terhadap umatNya. ayat di atas menjelaskan bahwa kekalahan yang di alami itu semua dikarenakan kesalahan mereka sendiri. “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.” (Yunus : 44) setiap musibah yang menimpa manusia, itu tidak terjadi dengan sendirinya. melainkan ada sebab-sebab yang mendahuluinya. kualitas pekerjaan apapun akan sangat ditentukan oleh orangnya. semakin sungguh-sungguh seorang dalam menjalani hakikat kehambaanNya kepada Allah, maka juga akan semakin produktif dakwah yang dijalaninya
  4. Keharusan memelihara dan meningkatkan kualitas diri ayat di atas setidaknya telah memberikan pelajaran, bahwa para aktivis dakwah harus selalu mempertahankan kualitas amal, amal secara fardiyah maupun jamaiyah. Jika kualitas amal kita menurun ini akan berdampak kepada siapapun, tidak pandang bulu. kekalahan di perang uhud yang menimpa masyarakat Sahabat di dalamnya ada Rasulullah saw. Siapa yang akan mengira bahwa masyarakat sekualitas sahabat di pimpin langsung oleh Rasulullah akan mengalami kekalahan. tetapu ternyta itu terjadi, semua hanya disebabkan kelengahan segelintir orang. Pada akhirnya, kita harus yakin pasti akan ada masanya kita akan memenangi pertarungan dakwah ini, bahwa kemenangan kita yang sebenar-benarnya. Katakanlah: “Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk.” ( Taahaa : 135 ) Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). ( Al-Fath : 1-3 ) “Jika kita kalah, itu karena kita punya salah. Tapi kita tidak perlu meratap. Kita akan perbaiki kesalahan, Jk kita menang, itu karena Allah yang menakdirkan kita menang, bkn karena kehebatan leadership, atau militansi kader, atau keunggulan strategi. Kemenangan kita hanya punya satu tafsir: TAKDIR ALLAH SWT!!” (Anis Mata) Katakanlah: “Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk.” ( Taahaa : 135 )

Gorontalo, 9 April 2014

Zulkifli Nusi

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Pujian

Hal yang wajar kalau kita sebagai manusia sangat bahagia ketika mendapat pujian. Ini bisa semakin ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *