Home / Pengetahuan Umum / Mengenal Shelving dalam Perpustakaan

Mengenal Shelving dalam Perpustakaan

Mengenal Shelving dalam Perpustakaan

09-03-57-library10.jpg.cf

Shelving atau Penjajaran Koleksi Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan teknis dalam Perpustakaan yang berguna untuk menghubungkan Pemustaka dengan koleksi yang ada di Perpustakaan. Contoh shelving yang dapat dilakukan di Perpustakaan diantaranya Shelving Koleksi

Berdasarkan Warna dan Subjek.
1. Shelving Berdasarkan Warna
Kelebihan shelving berdasarkan warna adalah Koleksi terlihat rapi dan cantik, karena disusun berdasarkan warna, kekurangannya adalah sulit untuk menemukan judul tertentu jika tidak hafal warna cover serta koleksi terlalu banyak. Shelving dengan cara ini cocok untuk perpustakaan pribadi, karena penggunanya terbatas dan koleksinya tidak terlalu banyak..

2. Shelving Berdasarkan Subjek
Shelving dengan cara ini mengharuskan Pustakawan untuk paham betul bagaimana isi buku tersebut. Misalnya buku berjudul Manajemen Teknologi Informasi. Maka Pustakawan harus mampu memahami isi buku tersebut, sebaiknya diletakkan di rak bagian mana.

Manajemen atau Teknologi Informasi?
Ketika diletakkan di Manajemen maka kodenya adalah (misalnya) 658.562.
Dan ketika diletakkan di rak Teknologi Informasi, maka kodenya bisa berbeda (misalnya) 004.20.

Kenapa berbeda?
Karena kita perlu memahami isi buku tersebut, manakah isi yang lebih dominan diantara Manajemen dan Teknologi Informasi. Jika Manajemen kodenya misalnya 658.562 (penjelasannya 658 itu untuk Manajemen, 562 untuk teknologi informasinya). Sedangkan jika dominan Teknologi Informasi, diperoleh kode misal 004.20, 004 kode untuk teknologi informasi 20 kode untuk manajemen
Tentu sudah familir dengan kode yang tercantum pada gambar tersebut.

MMT-ITS
658
TAY
I-6
2007
M
Keterangan :
-MMT-ITS : instansi/lembaga pemilik koleksi tersebut (atau biasanya ditulis Perpustakaan MMT ITS (kondisional, tergantung kebijakan Perpus tsb))
-658 : merupakan kode klasifikasi yang diberikan untuk Ilmu Manajemen, diperoleh dari hasil pencarian berdasarkan Pedoman Klasifikasi yang banyak digunakan di Perpustakaan seluruh dunia bernama Dewey Decimal Classification (DDC).
Dalam DDC berisi daftar-daftar subjek keilmuan beserta rincian-rincian media, geografis serta hal lain yang berkaitan dengan koleksi tersebut.
Sehingga, akan berbeda kode klasifikasi antara buku dan Prosiding Manajemen, karena sudah ada Pakem tersendiri.
Maka pada penjajaran koleksi, Buku dan Prosiding raknya terpisah.
– TAY : 3 huruf kata terakhir nama Penulis.
Nama Penulisnya Bernard W. Taylor
-I-6 : I merupakan 1 huruf kata pertama judul
Judul lengkapnya yaitu “Introduction to Management Science”
-6 disini dimaksudkan buku tersebut merupakan eksemplar ke-6 yang dimiliki Perpus
-2007 : tahun terbit buku tersebut
-M : Manajemen (kode untuk rak Manajemen)
Kalau buku tersebut di rak Manajemen Industri, maka kodenya adalah MI.
Yang wajib dicantumkan dalam punggung buku adalah Kode Klasifikasi, 3 huruf nama Penulis dan 1 huruf Judul.
658
TAY (harus huruf besar)
i (harusnya huruf kecil, yang dicontoh itu salah)

Disebut dengan Call Number .
Kenapa begitu? Karena sudah berdasarkan peraturannya seperti itu.

Yang membuat suatu buku itu unik, karena setiap buku biasanya punya call number yang berbeda. Lalu, apa hubungan antara Shelving berdasarkan subjek dengan kode klasifikasi ini?
Hubungannya adalah kode klasifikasi tersebut adalah nomor, bukan huruf, sehingga memudahkan untuk mengumpulkan koleksi yang nomornya sama atau berdekatan di dalam rak yang sama atau berdekatan. Jadi, jika kita ingin mencari suatu koleksi, kita perlu mengetahui Call Number buku tersebut.
Misalnya 658 untuk Manajemen, maka kita tinggal mencari rak yang ada nomor 658nya, karena sudah ditata serumpun (contohnya di UPT Perpustakaan Undip).
Pada dasarnya kode tersebut adalah kode subjek dari sebuah koleksi agar memudahkan penjajaran dengan rak, dengan menjajarkan koleksi yang nomornya berdekatan. Karena jika ditulis subjeknya, membutuhkan ruang yang banyak.

Misalnya
Manajemen Teknologi Informasi
TAY
m

Tentu akan lebih sederhana jika ditulis dengan
658.562
TAY
I

Kelebihan shelving cara ini adalah mudah diterapkan di Perpustakaan besar, kekurangannya adalah membutuhkan orang yang paham akan dasar klasifikasi dan pengolahan bahan pustaka, sehingga perlu pelatihan. Tinggal dicocokkan dengan kode penulis dan judulnya, Insya Allah lebih mudah mencarinya.

Mizati Dewi Wasdiana.

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *