Home / Pengetahuan Umum / Minyak Zaitun

Minyak Zaitun

Minyak Zaitun

20-44-37-IMG_9743.jpg.cf

Buah zaitun (Olea europaea) masih tergolong dalam famili oleaceae. Pohon zaitun tumbuh sebagai perdu tahunan yang abadi dan mulai menghasilkan buah pada usia lima tahun. Zaitun muda yang berwarna hijau kekuningan sering digunakan masyarakat mediterania sebagai bumbu penyedap dalam masakan. Sedangkan buah zaitun yang telah matang berwarna ungu kehitaman diekstrak untuk diambil minyaknya yang dikenal sebagai minyak zaitun (Nevy, 2009 dalam Susilo, 2012).

Allah SWT berfirman:
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,” (QS. At-Tin 95: 1)

Minyak zaitun adalah minyak yang berkualitas, berbeda dengan minyak dan lemak lain, minyak ini dapat memberikan kesehatan pada manusia. Minyaknya bisa digunakan sebagai bahan bakar lampu, makanan (minyak salad, pasta, minyak tumis) dan kosmetik. Bahkan menurut Hammad (2014) kayu dan arangnya digunakan sebagai sebagai kayu bakar. Tidak ada satu bagian pun dari pohon ini tidak berguna.

Allah SWT berfirman:
“Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.” (QS. An-Nahl 16: 11)

Menurut Badwilan (2010) sejarah zaitun sudah tercatat sejak zaman dahulu. Catatan sejarahnya berbaur dalam berbagai kisah, peperangan, perjanjian, perdagangan, peradaban, ilmu pengetahnuan, dan pengobatan. Terbukti dahan zaitun dijadikan simbol yang menonjol dalam tradisi dan sejarah orang-orang Mesir Kuno. Tidak ada seorang pun tahu secara pasti siapakan orang yang pertama kali menggunakan minyak zaitun. Meskipun kebanyakan bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa Suriah adalah tempat pertama tumbuhnya zaitun. Bangsa Suriah telah menanam pohon zaitun sekitar 6.000 tahun sebelum bangsa Semit. Asal muasal pohon ini diperkirakan berasal dari kawasan Mediterania. Ada yang menyebut wilayah Syiria dan Palestina. Ada juga yang menemukan jejak keberadaan zaitun di Afrika Timur sejak 500.000 tahun yang lalu.

Kandungan Minyak Zaitun

Zaitun mengandungi 85% mineral, protein, dan juga mengandung banyak Vitamin yakni (A,B,C,D).
Setiap 100 terkandung zat-zat sebagai berikut:
a. 90 gr protein
b. 61 mg kalsium
c. 22 mg magnesium
d. 1 mg besi
e. 4.4 serat
f. 3-30 mg vitamin K
g. Sedikit vitamin B

Kandungan lainnya yakni fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan squalene, yang memegang peran penting dalam kesehatan. Ia juga mengandung triasilgliserol yang sebagian besar berupa asam lemak tak jenuh tunggal jenis asam oleat (omega-9). Kandungan asam oleat 55-83 persen dari total asam lemak (Kinanthi, 2009 dalam Susilo, 2012).

Jenis-jenis Minyak Zaitun (Olive oil) menurut Kinanthi (2009) dalam Susilo (2012)
Berdasarkan jenisnya, minyak zaitun dibagi menjadi:
1. Extra-Virgin Olive Oil : dihasilkan dari perasan pertama dan memiliki tingkat keasaman kurang dari 1 persen. Dianjurkan untuk kesehatan dan dapat diminum secara langsung.
2. Virgin Olive Oil : hampir menyerupai extra virgin olive oil, Bedanya, virgin olive oil diambil dari buah yang lebih matang dan punya tingkat keasaman lebih tinggi.
3. Refined Olive Oil : merupakan minyak zaitun yang berasal dari hasil penyulingan. Jenis ini tingkat keasamannya lebih dari 3,3 persen. Aromanya kurang begitu baik dan rasanya kurang menggugah lidah.
4. Pure Olive Oil : merupakan minyak zaitun paling banyak dijual di pasaran. Warna, aroma, dan rasanya lebih ringan daripada virgin olive oil.
5. Extra Light Olive Oil : jenis ini merupakan campuran minyak zaitun murni dan hasil sulingan, sehingga kualitasnya kurang begitu baik. Namun, jenis ini cukup populer karena harganya lebih murah daripada jenis lainnya.

Manfaat Minyak Zaitun
Menurut Habbah (2008) dalam Susilo (2012), Olive oil memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1. Melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, kenaikan tekanan darah, serta sakit diabetes dan obesitas, di samping itu minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.
2. Minyak zaitun mengurangi kolesterol berbahaya. Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyisakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kadar kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.
3. Minyak zaitun mengurangi resiko terjadinya penyumbatan (Trombosis) dan penebalan (Arteriosklerosis) pembuluh darah.

Referensi :
Badwilan, Ahmad S. 2010. Manfaat Minyak Zaitun. Surakarta : Thibbia
Hammad, Said. 2014. Kedokteran Nabi. Solo : Aqwamedika
Susilo, Tegar Y. 2012. Khasiat Minyak Zaitun (Olive Oil) Dalam Meningkatkan Kadar HDL (High Density Lipoprotein) Darah Tikus Wistar Jantan. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Fia Luthfiatul HI.

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *