Home / Pengetahuan Umum / Teori Ketuaan (Aging vs Longevity)

Teori Ketuaan (Aging vs Longevity)

Teori Ketuaan (Aging vs Longevity)

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hajj ayat 5 tentang siklus hidup manusia mulai dari air mani, embrio, bayi, masa akhir baligh sampai menjadi manusia dewasa untuk selanjutnya memasuki masa ketuaan yang Allah SWT maksudkan untuk menghapus ingatannya agar tidak mengingat masa lalunya.
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya” (Al-Hajj : 5)

Allah SWT sudah sedemikian jelasnya mengatakan bahwa umur manusia itu (longevity) telah ditentukan dan apabila telah sampai waktunya tidak dapat ditunda atau dimajukan walaupun hanya satu detik. Gambaran siklus hidup ini tentunya dapat digunakan sebagai peringatan kepada kita bahwa waktu hidup kita sangat singkat. Tanda-tanda penuaan (aging), seperti kulit keriput, rambut beruban, kondisi fisik yang mulai melemah, serta daya ingat yang semakin menurun merupakan peringatan dari Allah SWT bahwa ajal kita semakin dekat.

Dalam ilmu genetika molekuler, gen yang bertanggungjawab terhadap munculnya gelaja ketuaan ini sudah lama menjadi perhatian. Beberapa tahun lalu dengan menggunakan hewan laboratorium lalat buah (Drosophila), seorang peneliti Amerika berhasil mengidentifikasi gen ini dan telah berhasil pula menunda ketuaan pada lalat buah.

Secara umum, memang tidak semua gen diekspresikan pada waktu yang bersamaan pada saat kita dilahirkan. Ada gen yang memang langsung diekspresikan pada saat kita lahir, ada gen-gen yang diekspresikan pada saat kita memasuki pubertas (baligh), dan ada pula gen-gen yang diekspresikan setelah baligh. Keberhasilan mengidentifikasi ketuaan dan menunda ketuaan ini bukan berarti bahwa manusia telah berhasil menggeser waktu kematian. Penemuan ini hanya berhasil menunda tanda-tanda fisik saja, akan tetapi kematian tersebut tetap menjadi rahasia dan milik Allah SWT. Contohnya adalah pria maupun wanita yang akan memasuki masa manupause dapat melakukan terapi hormonal, yaitu dengan menyuntikkan hormon yang tidak lagi diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Penyuntikan hormon estrogen dimaksudkan agar tubuh tetap bugar dan kondisinya tidak menurun drastis. Tindakan ini tentunya hanya akan berpengaruh terhadap fisiknya saja, buka berarti orang yang mendapat terapi hormonal umurnya akan menjadi semakin panjang.
Sekian kulsap dari saya. Semoga dapat kita ambil pelajaran. Terima kasih.

Kota hujan, Februari 2018
KASITA LISTRIANI

About Admin

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *