Home / Diskusi Pakar / Focal Infection

Focal Infection

BINCANG-BINCANG MALAM
Tema : Focal Infection
Narasumber : drg. Nur Rahman Ahmad Seno Aji (MJR 3)
Moderator : Muhammad Fawzy Ismullah Massinai, S.Si (MJR 1)
⏰ 26 Maret 2016, Pukul : 20.00 wib
Rumah: Telegram MJR-SJS

Faw :
Pertama, marilah kita haturkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di forum yang in syaa Allah  berkah. Kedua, shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada qudwah khasanah kita Rosulullah shollallahu alaih wasallam. Terima kasih atas kehadiran rekan rekan mjr pada agenda Bincang Bincang Malam hari ini. Malam ini kita akan membahas kesehatan rongga mulut kita dengan tema Focal Infection.
Apa ada yang pernah bermasalah dengan mulutnya? oh, iya. tajuk kita malam ini adalah Bincang Bincang Malam, bukan Tatsqif, sehingga jika ada yang ingin bertanya, silakan disampaikan ke forum ini setelah materi disampaikan oleh narsum kita.
SA :
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala Puji bagi Allah atas nikmatNya yang tak terhitung jumlahnya, Shalawat dan Salam bagi Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya. Terima kasih kepada Mas Moderator, Muhammad Fawzy, atas waktunya. Salam hormat untuk Para pembimbing diskusi telegram: Dr. Edi Sukur , Dr. Kaharudin Djenod, Dr. Edi Suharyadi, Dr. Eko Fajar Prasetyo, M.Eng, Dr. Khairul Anwar, Bpk Arya Sandiyudha Dr. Femina Sagita Borulogo, M.A, Dr. Adi Junjunan Mustafa. Semoga selalu sehat dimanapun berada.  Tidak ketinggalan seluruh jajaran comin dari grup MJR 1 hingga  MJR 10 (Vita, Usnah, Fifi, Aulia, Dito, Aria, Yenyen, Niqla, Dimas, Wanti) yang tak pernah lelah mengelola grup dan  mengingatkan kami ,para member, dengan kesabaran seorang ibu dan ketegasan seorang ayah ,Semoga Allah senantiasa merahmati kalian.

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai Focal Infection. Hmm, Sebelumnya, karena saya masih terus belajar dan fresh grad mohon maaf bila mungkin ada keliru sana sini. Sedikit pengantar dulu ya,. Kesehatan Rongga Mulut itu ternyata tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Healthy teeth, Healthy Life. Gigi yang sehat, baik gigi susu maupun gigi tetap (dewasa) itu penting untuk kesehatan dan kualitas hidup. Mulai dari kecil sampai tua. Gigi geligi penting untuk berbicara, tersenyum, bersosialisasi, dan memakan makanan. Gigi juga turut membentuk wajah sebagai identitas seseorang. sekali lagi, Gigi yang sehat menunjang hidup yang sehat. Healthy teeth, Healthy Life.

Menurut WHO, Rongga Mulut  yang sehat itu didefinisikan sebagai keadaan rongga mulut terbebas dari:  nyeri rongga mulut dan wajah,kanker mulut dan tenggorokan, infeksi rongga mulut dan sariawan, penyakit periodontal, gigi berlubang, kehilangan gigi, dan penyakit-penyakit lain yang membatasi kapasitas seseorang dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara dan bersosial. Jadi, Ternyata luas kan? Tidak hanya sebatas gigi saja. Tapi semuanya di rongga mulut dan segala aspeknya.
Oral Health is essential to general health and quality of life”- WHO.
Kesehatan Rongga Mulut itu penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kualitas hidup yang baik. Rongga mulut merupakan cermin dari tubuh, ia mencerminkan tanda-tanda dan gejala-gejala penyakit sistemik (penyakit yang mengenai tubuh secara umum). Pemeriksaan rongga mulut dapat mengungkap keadaan defisiensi nutrisi, kebiasaan tidak sehat seperti minum alcohol dan merokok, infeksi HIV, dan sebagainya.

Bagaimana kaitan antara kesehatan umum dan kesehatan rongga mulut?
Ternyata, Banyak kondisi kesehatan umum yang dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit pada rongga mulut. Misalnya pasien yang mengidap penyakit diabetes mellitus (kencing manis), itu ternyata memiliki peningkatan risiko mengidap penyakit periodontal di rongga mulutnya. Penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan penyokong/pendukung gigi, yaitu gusi, tulang alveolar tempat akar gigi bercokol, ligamen periodontal yang menghubungkan akar gigi dengan tulang alveolar, dan sementum. Sering kami temui orang yang gula darahnya tak terkontrol (DM tak terkendali), memiliki penyakit periodontal yang cukup parah di rongga mulutnya sehingga banyak gigi yang goyah2. mengunyah pun tak enak. Jadi kesehatan tubuh secara keseluruhan itu bisa mempengaruhi ke kesehatan rongga mulut. Sebaliknya, kesehatan rongga mulut yang buruk dapat memberikan pengaruh tidak baik ke kesehatan tubuh secara keseluruhan. Vice versa. Kami pernah menemui pasien sewaktu dulu koas, ada pasien yang karena di rongga mulutnya banyak sariawan tidak sembuh-sembuh dia terpaksa diopname di rumah sakit. loh kok bisa? ternyata karena sariawannya yang sedemikian parah, orang tadi tidak bisa makan. ngedrop. akhirnya diopname. suntik infus deh.

123

Itu tadi gambaran mengenai hubungan kesehatan rongga mulut dan kesehatan secara umum. Nah, kelihatan kan? Sekarang kita ke teori Focal Infectionnya ya.

Apa itu Teori Focal Infection?

Teori Focal Infection merupakan teori yang menjelaskan bahwa suatu infeksi lokal yang tampaknya silent ( tidak ada gejala-gejalanya/symptomatic) dapat menyebarkan kuman atau toksin/racun dari kuman ke area lain di tubuh sehingga menimbulkan penyakit yang sistemik dan kronis. Jadi menurut teori ini, kuman dari gigi yang terinfeksi dapat menyebar ke orangan tubuh lainnya. Dikatakan bisa ke jantung, ginjal, otak, persendian, dan lain sebagainya. Percaya atau tidak, saya pernah melihat sendiri temen saya lagi ngobrol bareng tidak kenapa2. Tau-tau kejang kaku. Lalu kami anter ke IGD. Setelah masuk bangsal dan kami tanya-tanya, ternyata diagnosisnya Meningitis (radang selaput otak) dan diduga sama Dokter Umumnya, penyakitnya itu terkait dengan gigi geraham rahang atas yang kerowok. lubang besar.

Teori Focal Infection ini berkembang di era modern mulai tahun 1900an. Dan berakar dari zaman yunani kuno dimana Hipokrates dilaporkan mengobati penyakit arthritis (radang sendi) dengan cara pencabutan gigi. (*terdengar ga nyambung kan?) mengalami perubahan-perubahan seiring perkembangan ilmu kedokteran. Ada yang mendukung Ada yang meragukan dan sebagainya. Kita tidak akan membahas polemic ilmuwan dalam teori ini ya *saya juga pusing bacanya*,  tapi langsung ke mekanisme secara umum saja ya hehehe.
Menurut teori klasik, pathogenesis penyakit yang timbul melalui Focal Infection ini terjadi melalui jalur pulpa gigi dan infeksi sekeliling akar gigi (periapikal). Ketika gigi kerowok yang kerowoknya ssudah dalem sampai mendekati kamar pulpa gigi yang isinya darah dan syaraf, so kuman or toksin kumannya bisa ikut aliran darah.

pulpimage stacey

Gambar di atas menunjukkan gigi yang kerowok (karies) dan kamar pulpanya terinfeksi.., kuman dan toksin dapat ikut aliran darah dari gigi ke lokasi lain. Penelitian-penelitian berikutnya mengungkapkan bahwa terdapat mekanisme lain dari focal infection dari rongga mulut. Ternyata infeksi periodontal juga memiliki kaitan dengan penyakit sistemik. Kuman-kuman yang menginfeksi jaringan periodontal beserta produk kuman (mediator inflamasi) mungkin memasuki aliran darah dan menyebabkan pengaruh sistemik dan atau berkontribusi terhadap penyakit sistemik. Jadi kumannya bisa juga dari gusi dan jaringan periodontal lainnya. tidak mesti dari gigi yang kerowok.

Berikut gambar mengenai penyakit periodontal.
tooth
gigi
tooth

Ciri-ciri penyakit jaringan periodontal itu antara lain: ada peradangan gusi (alias gingivitis). warna gusi memerah. msudah berdarah. bengkak. Pada penyakit periodontal yang parah Gusi bisa melorot dari ketinggian normalnya (resesi gingiva). keliatan ya di gambar ada gusi yang melorot/turun gitu makanya giginya tampak lebih panjang. Bisa juga terjadi kehilangan perlekatan (loss of attachment) antara gusi dengan gigi sehingga terbentuk kantong gusi yang dalam. Tulang alveolar juga bisa rusak sehingga karena gigi kehilangan penyangganya, maka dia goyang2 dan bisa lepas sendiri. Jadi perhatikan juga ya kesehatan gusi teman2.
kalau saat kumur-kumur habis gosok gigi kok temen-temen ngeliat ada darah disana, bisa jadi ada peradangan gusi (gingivitis). karang gigi harus dibersihkan. Demikian sekilas tentang penyakit periodontal. Penyakit periodontitis kronis merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Terkait dengan atherosclerosis, endokarditis bakterial, diabetes mellitus, kemudian terkait juga dengan penyakit pernafasan, kelahiran bayi prematur, badan lahir rendah, rheumatoid artritis, osteoporosis, kanker pankreas, sindrime metabolik, dan penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer. Khusus buat yang putri, nanti sebelum hamil harus ssudah beres ya masalah gigi mulutnya. jangan sampai saat hamil kena penyakit periodontitis kronis. karena berpeluang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah  dan bisa juga prematur. Jadi menurut teori terbaru, justru penyakit periodontal lah yang banyak berperan dalam Focal infection, padahal kita seringkali kurang care sama jaringan periodontal (gusi dsbnya ini). Hipotesis mekanismenya macam-macam.
Mungkin demikian dulu yang bisa saya sampaikan, Nanti biar lebih banyak diskusinya saja.

Referensi:
Benzian, Habib (Editor), 2015,  Challenge of Oral Disease: A Call for Global Action. The Oral Health Atlas, 2nd Edition, FDI World Dental Federation.
Pizzo, Giuseppe; Guiglia, Rosario; Russo, Lucio; Campisi, Giuseppina;2010, Dentistry and internal medicine: from the focal infection theory to the periodontal medicine concept. December 2010Volume 21, Issue 6, Pages 496–502/ DOI: httapi://dx.doi.orang/10.1016/j.ejim.2010.07.011

Faw :
Baik dok. ok, rekan sekalian. jika ada yang ingin ditanyakan, silakan dipost disini.
SA :

1. Tri :
Apakah berbahaya menggunakan behel terlalu lama? Dan apa dampaknya jika pengguna behel tidak pernah kontrol ke dokter gigi?
Jawab:
Berbahaya atau tidak? Hm. Ssudah pasang berapa lama? 2 tahun? Perawatan Merapikan gigi dengan alat orthodontic (behel/bracket) biasanya mmemang lama dek. Bisa 2-3 tahun. Tergantung rencana perawatan dari dokter gigi atau drg.spesialis orthodontis yang merawat dek. Disesuaikan dengan kasusnya. Saya rasa bila pemakaiannya masih dalam waktu yang direncanakan oleh dokter yang merawat ya tidak berbahaya. Apa dampaknya bila pengguna behel tidak kontrol? (1) progress perawatan orthodonticnya akan lambat atau bahkan stagnan.  Biasanya saat kontrol akan dilakukan evaluasi. Ssudah sampai mana progress perawatannya, apakah ssudah harus lanjut ke tahap berikutnya, ganti alat/kawat atau karet baru atau tidak. (2) Oral hyangiene (kebersihan mulut) bisa memburuk. Debris/sisa makanan/kotoran yang menyelip di sela2 karet power dengan kawat orthodontic dan bracket cukup sulit untuk dibersihkan oleh pasien sendiri. Karang gigi juga bisa numpuk. Makanya salah satu guna kontrol ya buat ngebersihin gigi dan braketnya  (yang membersihkan Dokternya) sekalian ganti warna karet.

2. AH :
Ketika gigi berlubang, kadang kalau pengen cabut dokter nyaranin ditambal saja. Tapi sering kali dalam masa perawatan sebelum ditambal malah sakit sampai pernah bengkak gusinya dan berisi nanah itu kira2 kenapa dok? lebih baik mana gigi yang berlubang dicabut saja atau ditambal? Terima kasih dok sebelumnya.
Jawab:
Bila mahkotanya masih utuh dan masih mungkin untuk ditambal maka lebih baik ditambal karena bila dicabut ya kita kehilangan selamanya gigi tersebut. tidak tumbuh lagi. harus pake gigi tiruan. Nah, kalau pada kasus yang seperti itu gigi dalam masa perawatan malah bengkak isi nanah barangkali mmemang infeksinya ssudah terlanjur sampe ke dalam kamar pulpa dan akhiya timbul abses (benjolan isi nanah). Terkadang mmemang ada kasus yang membingungkan saat mau ditambal ini lubang belum dalam, kyknya ga bakal ada infeksi sampe pulpa gigi. Tetapi ternyata ssudah. Lebih baik cabut apa tambal? Sekali lagi tergatung kondisi klinis gigi dan jaringan sekitarnya. Apakah mahkotanya masih mungkin untuk direstorasi kembali? Biasanya kalau mahkota gigi sudah pecah. Tinggal satu dinding aja, sulit direstorasi. Terlebih kalau jaringan periodontalnya ssudah rusak. Yang cirinya adalah gigi tersebut ssudah goyang. Sudah gitu sering bengkak dan sakit berulang. Hopeless untuk dipertahankan. Cabut deh. Kalau dinding mahkota utuh, Jaringan periodontal sehat, Ditambal saja. Ada juga kasus kayak gini. Lubangnya dalam. Mahkotanya msh mungkin ditambal, tapi lubang ssudah dalam sampai pulpa. Maka harus dirawat dulu pulpa giginya dengan PSA (perawatan saluran akar). Yang memakan 3-4 kunjungan (umumnya). Jadi bolak-balik. Kalau PSA selesai baru ditambal. Ada juga yang karena pasien ga sabar buat di PSA, dia yang request, ssudah Dok cabut saja. Saya tidak bisa bolak balik PSA. Mahal lagi. Yasudah dicabut.

3. FU :
Dok mau tanya..apakah solusi terbaik untuk mengatasi gigi berlubang? Ditampal atau dicabut atau ada solusi lainnya?
Jawab:
Diperiksa dulu lalu baru bisa ditentukan tindakannya apa yang sesuai jawabnna mirip yang no.2 ya

4. FN :
Plak gigi berbahayakah jika di ‘tabung’ lama2? Alias jika tidak dibersihkan? Apa solusi terbaik untuk membersihkan plak gigi? Dan bagaimana cara menjaga kesehatan gusi?
Jawab:
Iya berbahaya dong. Solusi terbaik dengan menyikat gigi. Seluruh permukaan gigi disikat. Arahnya jangan salah, secara umum arah menyikatnya itu dari MERAH ke PUTIH. Alias dari GUSI ke GIGI. So gigi atas arahnya turun, gigi bawah naik. Ini menyesuaikan dengan arah pertumbuhan gigi. Cara menjaga kesehatan gusi dengan mengontrol plak gigi. Dengan cara menyikat gigi itu diantaranya . Dan bila timbul karang gigi segera dibersihkan dengan perawatan scalling (ke klinik gigi). Karang gigi ini musuh gusi.

5. RC :
Penggunaan pasta gigi yang di iklan katanya bisa mengobati gigi yang sensitif itu menurut dari segi ilmiah bener tidak dok? Kriteria pasta gigi yang bagus itu bagaimana?
Jawab:
Iya bisa mmemang, tapi bagi sebagian yang lain tidak cukup hanya dengan pasta gigi saja, sebab gigi sensitifnya bisa jadi tidak sama. Ada yang gigi sensitif karena abrasi gigi, yaitu terkikisnya leher gigi akibat cara menyikat gigi yang salah. Kalau sudah seperti ini maka harus ditambal tuh bagian yang abrasi. Pasta gigi yang baik ya yang cocok dengan penggunanya hehehe. Yang mengandung fluoride… monggo merek apapun.

6. Ind:
Ada kasus yang gigi item dari dalam terus keropos, itu gimana yah dok..? Tapi tidak sakit
Jawab:
Itu artinya terjadi karies gigi. Sebaiknya diitambal. Sebelum bertambah luas dan dalam dan akhirnya sakit. Mungkin mmemang belum sakit karena belum sampai ke kamar pulpa gigi, dan ambang sakit tiap orang juga berbeda. Segera saja ditambalkan.

Faw :
Baik. itu tadi jawaban dari sesi pertama tanya jawab. apa masih ada pertanyan lagi? kita batasi Bincang Bincang Malam kita maksimal hingga pukul 23:00 ya,

SA :
1. RM :
Dok, kalau bleaching gigi pakai hidrogen peroksida yang dibeli di apotik itu bahaya atau tidak? Kalau boleh, kira kira yang konsentrasinya berapa?
Jawab:
Saya kurang tau pasti barangnya gimana yang di apotek itu, hydrogen perokside memang dipakai buat bleaching (tooth whitening). Saya rasa bisa aja. Masalah bahayanya bila dipakai sendiri tanpa petunjuk dokter gigi itu bisa  bahaya kalau (1) kalau ketelen/keminum (2) kepapar gusi atau jaringan lunak rongga mulut, bisa iritasi dan timbul ulkus traumatic (sariawan karena paparan zat kimia) (3) sering gigi jadi sensitive setelahnya (tapi temporer banyakan). Jadi hati2 aja. Carbamide peroksida 10%, hydrogen peroksida 3.5%

2. RN :
dok, pakai listerin itu bagus atau tidak ya? terus sebenarnya efektif membunuh kuman tidak?
jawab:
Obat kumur komersial ala ala listerin memang bisa menghambat pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri. Tapi sebaiknya jangan dalam jangka panjang karena bisa bikin keseimbangan mikrooranganisme rongga mulut terganggu. Populasi bakteri rongga mulut bisa turun. Pada mati. Terus akhirnya jamur rongga mulut yang mendominasi. Bisa timbul infeksi jamur pada rongga mulut. Obat kumur sifatnya tambahan saja. Pelengkap. Siapa tau ada yang tidak kesikat gigi bisa kebasuh obat kumur. Tapi itu tadi. Jangan berkepanjangan. Yang pake obat kumur tuh lebih tepatnya buat mereka yang tidak bisa membersihkan gigi dengan cara menyikat gigi (cara mekanik) seperti orang yang dalam masa penyembuhan pasca operasi rahang, atau yang sulit nyikat gigi maka untuk menghilangkan plak giginya dengan cara kimiawi pakai obat kumur. Obat kumur itu menghilangkan plak dg cara kimiawi. Kalau menyikat gigi itu menghilangkan plak gigi dengan cara mekanik

3. FI:
Jikalau yang sakit atau lubang adalah gigi geraham bungsu yang tumbuhnya tidak normal (misalnya tumbuhnya menabrak gigi yang lain) itu merujuk ke penyakit apa di tubuh?
Jawab: bisa pusing2, sakit kepala, nyeri tak jelas.

4. MR :
Kalau rajin bersiwak dan atau sikat gigi biasa ada kemungkinan kena penyakit yang dokter Seno jelaskan tadi? Dgn 2 kebiasaan berbeda, ada yang bersihkan gigi asal dan ada yang dgn cara merah putih tadi
Jawab:
Kalo membersihkannya asal bisa rusak gusi dan leher giginya. Leher gigi bisa terkikis (abrasi). Gusi bisa melorot (resesi).

5. FU :
Dok, dulu saya hingga SMP giginya masih copot. Jadi SMP saya masih diejek karena ompong, apakah ada pengaruh kok hingga SMP kelas 2 gigi saya masih copot?
Jawab: bisa jadi ada gigi susu yang belum copot mas, bisa itu, namanya persistensi gigi desidui.

6. LY :
Dok kalau sering sariawan itu kenapa ? Terus hilangnya tidak lama, Di obatin pake abotil cepat hilang tapi habis itu datang lagi tapi nambahnya dua sampe tiga sariawan.
Jawab:
Multifaktorial. Karena stress, hormone, keturunan juga bisa, terutama kalau yang putri seringkali terkait siklus bulanan, Sariawan yang kambuhan itu namanya RAS (Recurrent Apthous Stomatitis). biasanya tempatnya pindah-pindah dan bisa multipel. misal bulan lalu muncul di bibir bawah, bulan ini di bibir atas, pipi bagian dalam dan dasar mulut dsb. RAS ini sembuh sendiri 1-2 minggu. tapi kalau diameternya besar (tipe mayor) bisa sampai 3 minggu. Saya juga punya RAS. kalau pas stress muncul. keluarga saya juga punya kecuali ibu. karena faktor keturunan sepertinya. Untuk yang putri tadi saya bilang bisa terkait siklus bulanan. tiap cuti sholat dan stress kambuh deh. dan ternyata setelah menopause sudah tidak kambuh lagi. Untuk Sariawan, perlu diwaspadai kalau ada sariawan yang menetap (lokasinya tidak pindah2) dan sudah lebih dari 2 minggu tidak sembuh, tidak ada sebab jelas—curiga kanker mulut.

7 AO :
Kalau pake oco berbahaya tidak dok?
Jawab :
berbahaya kalo ketelen aja dan kepapar ke gusi atau mukosa rongga mulut. haha. karena sifatnya asam dan iritatif bagi gusi dan mukosa rongga mulut. seringnya dipakai untuk ngilangin noda gigi dan melunakkan karang gigi. jadi hati-hati saja pakainya. bisa pake kapas kecil dipegang pinset, lalu oleskan pada noda giginya saja. jangan sampe mbleber ke gusi. perih..

8 WA :
Kalau untuk perawatan gigi balita bolehkah memakai pasta gigi dewasa dok? Saya pernah dengar istilah gigi tinggal akar pada anak-anak, ini sebab utamanya katanya karena sering minum susu menggunakan dot. Apak dot mmg berpengaruh untuk pertumbuhan gigi anak dok?
Jawab :
gigi balita mending pakai pasta gigi anak..yang relatif aman bila tertelan. Anak juga cenderung tidak doyan pasta gigi dewasa yang rasanya mint  atau tidak pedes. Iya, namanya rampant karies, gigi krowok dengan cepat dan melibatkan beberapa gigi sekaligus. Seringkali karena kebiasaan orang tua yang menidurkan anaknya dengan memberi susu manis dalam dot (ngedot) sampe si anak tidur. makanya ada yang menamakan baby bottle teeth decay atau karies botol. gula di susunya itu yang bikin karies.

9 WA :
Oo iya ya susu mengandung gula, jadi ibaratkan seperti makan sebelum tidur tapi tidak gosok gigi dulu lagi ya dok?
Jawab :
yes. Pintar

10. WA :
Kalau tentang gigi tonggos, apa ada pengaruh juga dari kebiasaan si anak ngedot?
Jawab :
kalau gigi tonggos lebih karena kebiasaan menghisap ibu jari tangan, kalau ngedot lebih baik memang jangan kelamaan. kalau anak sudah bisa minum dari gelas ya jangan dibiasain ngedot. saya tidak lupa pastinya yang ngedot, saya perlu tanya lebih dalam ke rekan sejawat saya dari bidang spesialis kedokteran gigi anak (dulu pernah diterangin tapi saya lupa detilnya)

11. WA :
Kalau untuk gigi tidak rata dok, ada gigi susu yang tanggal belum pada waktunya dan bisa mnyebabkan gigi tidak rata. Ada juga yang saat kecil males tanggalin gigi yang memang wajib tanggal,nyebutnya apa ya? jadilah giginya berlapis. Penanganan yang tepat bgaimana? Giginya dicabut yang berlapis tadi?
Jawab :
Iya, gigi susu yang belum tanggal ya dicabut. suntik dikit. pegang pake tang gigi. cabut. lepas. Joss. gigit kapas.

12 TS :
Sy memakai behel sudah 11tahun dan 2th trkhir mulai jarang kontrol. Itu bahaya atau tidak kalau kelamaan. Soalny aku habis baca artikel gitu ada orang giginya busuk sampai ke gusi karena lama banget pake behelnya. 11 tahun. Dan itu orangnya sering kntrol ke dokter gigi.
jawab:
ada orang giginya busuk sampai ke gusi karena lama banget pakai behelnya? Hm, karena saya belum baca artikelnya dan tidak tau bagaimana sebenarnya kasus di pasiennya, saya tidak jawab pake yang pasti, Tapi ada beberapa kemungkinan. (1) bisa jadi yang ngerawat bukan operator yang berkompeten. soalnya ada lo orang yang bukan dokter gigi /dokter gigi spesialis tapi nekat terima pasang behel gtu. Ada kemungkinan karena pengen cepat-cepat nggerakin giginya terus pakai kawat (orthodontic wire) yang kekuatannya terlalu besar. Padahal seharusnya ada tahapannya, sesuai rencana perawatan yang ideal sesuai kasus pasiennya. Akibatnya apa kalo pake alat yang tidak sesuai (yang kekuatannya terlalu besar tadi?), gigi dipaksa geser dengan kekuaatan yang berlebih dan pembuluh darah gigi yang keluar dari ujung akar gigi bisa terjepit. suplai darah terganggu. Lama-lama gigi bisa mati dan tampak menghitam (berubah warna). jaringan periodontalnya juga tentu mengalami kerusakan kalau kena tekanan yang berlebihan. (2) ada kemungkinan juga kalau sebelum behel terpasang memang ada gigi yang sudah berlubang yang luput dari perhatian dokter dan pasien. setelah terpasang behel semakin tidak disadari sehingga lubangnya besar. atau bahkan mmemang dari awal ssudah ada gigi yang nekrose (mati) tapi tidak tertangani dulu sebelum perawatan behel. dan semakin lama bisa semakin parah mengingat pasien yang pakai behel itu rongga mulutnya mudah terselipi sisa makanan (antara karet power o-wire orthodontic-bracket/behel) sehingga kebersihan mulut bisa memburuk bila tak kontrol rutin dan tidak teliti membersihkan rongga mulutnya. bila kebersihan mulut buruk besar kemungkinan terjadi hal seperti di artikel yang dibilang tadi.

13 TS :
kalau karang gigi itu memang harus dibersihkan khusus oleh dokter ya? kirain dengan rajin gosok gigi bakalan hilang dengan sendirinya.
jawab:
iya kalau sudah jadi karang gigi harus dibersihkan secara khusus. tidak bisa dengan disikat gosok gigi biasa. karena karang gigi ini keras dan nempel erat ke gigi.bisa tumbuh ke atas gusi (supragingiva) dan ke bawah gusi (subgingingiva).  Nah karang gigi itu berasal dari plak gigi yang mengalami pengendapan karena jenuh dengan ion kalsium dan ion fosfat dari air lsudah(saliva). Lokasi yang paling banyak karang giginya itu di permukaan dalam (yang ngadep lidah) gigi seri rahang bawah karena secara anatomis berdekatan dengan kelenjar air ludah  bawah lidah (glandula salivarius sublingualis). kemudian setelah itu adalah di permukaan buccal (yang ngadep pipi) gigi geraham rahang atas karena dekat dengan muara kelenjar air sudah parotid (glandula salivarius parotis). kalau belum jadi karang gigi (artinya masih tahap berupa plak gigi) itu bisa disikat/gosok gigi. kalau sudah mengeras jd karang gigi ga bisa disikat. jadi buat mencegahnya..gosok giginya ke semua permukaan gigi, jangan sampai ada yang terlewat. jangan biarkan plak gigi merajalela dan mengeras/mengendap menjadi karang gigi. *plak gigi ini lapisan bakteri+protein dari saliva+sisa makanan yang nempel di gigi. dia tidak keliatan pake mata biasa lo,kalau mau liat harus dicat dulu pake bahan khusus. dan plak gigi ini selalu terbentuk dii permukaan gigi setelah kita makan-makanya gosok gigi itu harus dilakukan terus2an tiap hari setelah makan dan sebelum tidur*

14 TS :
Dan ternyata proses pencabutan gigi gitu juga dokternya harus tau dlu pasiennya punya penyakit lain apa ga, ada DM apa ga, karena kalo pasien DM, takutny habis cabut gigi malah tidak sembuh-sembuh luka nya. Bener dok?
jawab:
iya bener. betul banget.  Cabut gigi itu termasuk tindakan bedah minor (bedah kecil). dan semua kondisi pasien secara keseluruhan terutama yang terkait perdarahan dan  penyembuhan luka harus terkendali. ini dari sisi pasien. dari sisi dokternya kita juga, perlu tanya apakah pasien punya penyakit yang menular lewat darah atau tidak sehingga dokternya bisa ningkatin keamanan untuk mencegah infeksi silang (ke dokter atau ke pasien lain). bener banget. kami perlu menanyakan ke pasien yang mau cabut (1) tensinya berapa? punya penyakit tekanan darah tinggi tidak? kami ukur juga tensinya pasien. karena kalau tensi darahnya terlalu tinggi maka kemungkinan perdarahan pasca pencabutannya besar.Batas atas tensi yang sistolenya 140. kalo tensinya di atas itu tidak recommended dicabut, rujuk dulu ke dokter umum buat nurunin tensinya  (2) punya penyakit DM tidak? berapa gula darah sesaatnya sekarang? kalau perlu dicek dulu berapa gula darah sewaktunya sebelum cabut, kalau dibawah 200, aman, tapi kalau tinggi banget tak terkendali ya tidak bisa dicabut dulu karena penyembuhan lukannya akan lama dan rentan terinfeksi. karena pada pasien yang punya DM tidak terkontrol, akan ada gangguan pembuluh darah  yang komplikasinya ke penyembuhan luka yang lama, (3) selama ini kalau luka, darahnya cepet kering apa tidak? ini untuk ngecek kemungkinan pasien punya kelainan perdarahan atau tidak, misal hemofili atau kelainan lain yang terkait pembekuan darah, Kondisi umum lain yang dipertimbangkan dalam pencabutan gigi adalah apakah pasien punya kelainan ginjal atau penyakit gagal ginjal, apakah ada kelainan di livernya (karena liver/hepar/hati itu berperan dalam produksi faktor pembekuan darah), apakah pasien suka minum alkohol (mabuk2an apa tidak), ini ngaruh ke dosis anestesi (obat bius) dan juga penilaian fungsi hepar karena biasanya yang hobi mabuk-mabukan tuh heparnya rusak.

SN :
nanti saya lengkapi lagi, saya harus offline sekarang, bye duluan ya, mohon maaf atas segala kekurangan.

FAW:
Baik dok. Terima kasih atas waktu dan kesempatannya. semoga ke depannya masih ada waktu untuk diskusi. Aamiinnn. Baik, sebelum menutup, ijinkan saya menyimpulkan sedikit diskusi kita malam ini
Kesehatan Rongga Mulut itu ternyata tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Healthy teeth, Healthy Life. “ Oral Health is essential to general health and quality of life”- WHO. Teori Focal Infection ini berkembang di era modern mulai tahun 1900an. Dan berakar dari zaman yunani kuno dimana Hipokrates dilaporkan mengobati penyakit arthritis (radang sendi) dengan cara pencabutan gigi. Penyakit periodontal lah yang banyak berperan dalam Focal infection.
Demikianlah akhir dari Bincang Bincang Malam kita hari ini.
Mari kita akhiri dengan mengucapkan :  Hamdalah, Istighfar dan doa kafaratul majelis.

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
Semoga kebersamaan malam ini bermanfaat dan barokah. Mohon maaf atas kekurangan moderator pada malam ini.
Wassalammualaikum wrwb.

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

https://ddsumsel.org

Pengalaman dan Perjalanan 21 Hari Misi Kemanusiaan di Suriah #2

With Theme : Pengalaman dan Perjalanan 21 Hari Misi Kemanusiaan di Suriah (bagian 2) Facilitator ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *