Doa

doa
via www.muslimterbaru.com

Bismillahirrahmanirrahim
Kali ini saya mau kulsap tentang doa

Setiap waktu kita selalu berdoa kepada Rabb. Saat sholat, bada sholat, saat memulai aktivitas, ketika safar, ketika hujan, dan dalam berbagai kesempatan, kondisi dan situasi. Teringat tentang seorang teman yang memiliki cita-cita untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswa, teman yang penyuka kokoreaan yang bercita cita ketemu artis pujaannya di negara tersebut, rekan kerja di kantor yang sudah berumur matang namun doanya untuk melepas masa lajang belum juga dikabulkan, teteh di kosan yang bercita-cita untuk haji atau umroh, adik saya yang suka penyanyi tulus dan pengen ketemuan sama orang tersebut atau doa yang terkadang lirih kita ucapkan, seperti saya barusan yang pengen banget sepatu converse ori *eh

Dan siang tadi selepas nyimak kajian ust salim, saya berasa ditampar-tampar terkait doa. Pertama, mengenai doa kita yang terkadang nyeleneh. Dalam kata lain kurangnya adab dalam berdoa. Dalam kehidupan sosial saja kita selalu menyunjung tinggi adab etika, lalu dengan Sang Pemilik semesta alam ini, kemana adab-adab kita?

Kedua, bisa jadi apa yang kita makan bukan lah makanan yang haram, atau tidak jelas halal haramnya. Ada sebuah kisah yang di ceritakan Rasulullah SAW (lupa hadis riwayatnya), bahwasanya ada seorang musafir. Dia berada di tengah padang pasir dalam keadaan berpuasa dengan bekal yang terampas, dan tersesat jalan, lalu dia mengangkat tangannya ke langit untuk berdoa “ya Rabb! Ya Rabb!”

Namun, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan,” ujar nabi memperingatkan” sedangkan yang dimakannya haram, yang dikenakannya pun haram. ” Padahal orang yang disebut dalam kisah, memiliki empat keutamaan yang menjamin doanya dijabah: safar, berpuasaa, di dzalimi, mengangkat tangannya ke pada Ar Rahman. Namun, perkara haram yang melekati tubuh, telah menghalangu sampainya doa itu ke sisi Allah. “

Dan yang ketiga dan terakhir dalam kesimpulan saya adalah, begitu tergesa-gesanya manusia agar doanya disegerakan dan dikabulkan.

Betapa harusnya kita malu kepada bapak para nabi, nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim berdoa agar di utusnya rasul bagi mereka yang berada di negeri makkah saat itu. Sayyidina abdillan bin abbas menyatakan, jarak antar nabi muhammad saw ke nabi isa adalh 600th, isa a.s. Sampai nabi musa a.s. 1200th, musa a.s. Sampai nabi ibrahim a.s 2400 th, maka total jarak di antara mereka adalah 4200th. Jadi doa nabi -brahim kepada Allah adalah 4200 th kemudian. Maka kalau kita hari ini berdoa “ya Allah karuniakanlah kepada kami pemimpin yang sholeh, anak yang sholeh, dll” lalu esok nya protes karena doa yang belum terkabul.

Maka mari malu kpd ibrahim a.s. Sebab Allah tidak pernah menyia-nyiakan doa kita, karena Allah telah menyiapkan karunia kepada kita, apakah dikabulkan, di gantikan atau disuruh untuk bersabar 🙂

Untuk udara jernih yang selalu kita hirup setiap saat, kita tidak pernah meminta untuk itu, kecuali saat kabut asap yang melanda di riau, jambi saat lalu.

Allah tidak pernah alpa memberikannya. Maka pada apa yang kita minta, yakinlah Allah memberikan yang lebih baik, diluar apa yang kita minta.

Wassalam
Sumber: buku Lapis-Lapis Keberkahan hlm. 176-177 dan video yutub ‘siaturahim akbar ODOJ Riau-Ust. Salim A. Fillah.

Ditulis oleh Ikrim Maizana
15/12/2015

About Admin

Admin komunitas MJRS-SJS. Sebuah komunitas yang berupaya membiasakan diri dengan one day one juz + dzikir + Qiyamullail. Selain itu, ada program-program menarik dalam komunitas ini seperti kulsap (kuliah whatsapp), Bedah Buku, Bedah Film dan Kajian Telegram.

Check Also

Sejarah Kopi

COFFEE AND HISTORY Sejarah kopi tentang dari mana dan siapa penemunya memang tidak diketahui pasti. ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *